Suara.com - Isu kesehatan mental masih menjadi bahasan yang tabu dan enggan dibicarakan oleh masyarakat luas. Tidak heran jika sulit bagi seorang yang mengalami masalah kesehatan mental seperti bipolar terbuka tentang yang dialaminya.
Situasi itu sempat dirasakan oleh influncer dan penyintas Bipolar Disorder Afina Syifa Biladina, dalam acara Bersama Mencegah Bunuh Diri, Sabtu (18/9/2021). Ia mengaku bahwa telah mengalami kondisi bipolar itu sejak kecil.
“Ternyata aku dari kecil sudah ada ketidakseimbangan antara emosi, pendewasaan diri, dan juga fisik. Dan dari kecil kalau sudah sekali nangis, itu berlebihan. Tapi sekalinya senang, aku kayak over banget,” ungkapnya.
Dalam situasi yang demikian, ia juga kerap merasa bahwa orang sekitar juga tidak menyayanginya. Ia merasa semua membencinya.
“Pas SD aku udah ada indikasi dibenci sama semua orang, padahal itu asumsi aku. Aslinya padahal enggak. Tapi aku merasakan itu, bahkan aku merasa orangtua juga nggak sayang sama aku. Dan akhirnya punya pikiran mau kabur dari rumah,” lanjutnya.
Kondisi masalah kesehatan mental yang dialaminya makin memburuk ketika ia masuk di bangku kuliah. Ia bahkan sempat memiliki pemirikan bunuh diri.
“Paling besar itu pas lagi kuliah. Jadi aku berantem sama salah satu anggota keluarga, dan setelahnya aku ada pikiran mau bunuh diri. Karena sama keluarga aja berantem apalagi sama yang lain. Tiba-tiba kepikiran begitu,” ungkap Afina.
Dari situ, ia mulai memberanikan diri untuk pergi ke psikolog dan mencari tahu yang dialaminya.
“Akhirnya aku ke psikolog dan ditanya-tanya, kayak kalau lagi bahagia gimana? Aku bilang suka traktir sama temen-temen, bahagia sampai deg-degan, dan banyak bicara,” ungkapnya.
Baca Juga: Idap Bipolar, Marshanda Nekat Minum Obat Pelangsing Gegara Ini
“Nah setelah itu aku lanjut ke Psikiater dan dirujuk, dan aku didiagnosa bipolar. Mulai dari bahagia, sedih yang terus menerus, sampai ada indikasi bunuh diri. Bahkan sedihnya itu bisa seminggu dan satu bulan,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, selain mesti harus berjuang dengan penyakit yang dialaminya, ia juga kerap mendapat stigma buruk dari lingkungan. Bahkan, keluarganya menganggapnya kurang iman dan ibadah. Tidak jarang ia juga dianggap cari perhatian.
"Katanya caper karena aku speak up di Instagram. Bahkan dianggap buat konten. Memang aku buat konten, tapi aku buatnya untuk tujuan edukasi," ceritanya.
"Cara menghadapinya kita perlu validasi perasaan kita. Dan kita harus kontrol diri sendiri, karena kita tidak bisa kontrol pikiran orang lain," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?