Suara.com - Seorang anak perempuan berusia 8 tahun di Minnesota telah dirawat di rumah sakit sejak Maret 2021 setelah mengalami sindrom langka akibat infeksi Covid-19. Anak bernama Avella Bauer tersebut didiagnosis dengan ensefalomielitis diseminata akut (ADEM) setelah dia dinyatakan positif Covid-19.
Melansir dari Health, ibu Avella yakni Lani Bauer, mengatakan bahwa putrinya mengalami demam ringan pada awal Maret. Sementara demam mereda di akhir minggu dan Avella dapat kembali ke sekolah, Lani segera menyadari putrinya tidak bertingkah seperti dirinya.
"Saya mendapat telepon darinya sepulang sekolah yang mengatakan saya harus datang menjemputnya karena dia tak seperti dirinya sendiri dan dia sedang tidur di salah satu kamar kecil sekolah," kata Lani.
Lani menemukan bahwa Avella tidak responsif dan membawanya ke rumah sakit. Putrinya kemudian ddidiagnosis dengan ADEM.
Avella sekarang lumpuh dan dirawat di rumah sakit sejak saat itu.
ADEM adalah suatu kondisi yang menyebabkan serangan peradangan singkat namun meluas pada otak dan sumsum tulang belakang. Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), serangan ini merusak myelin, lapisan pelindung serabut saraf, dan dapat menyebabkan gejala mendadak seperti demam, kelelahan, sakit kepala, mual, muntah, kejang, dan koma.
Gangguan ini dapat menyebabkan masalah neurologis lain, seperti:
- Kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata
- Kelemahan sampai kelumpuhan
- Kesulitan mengoordinasikan gerakan otot sukarela, seperti berjalan
ADEM biasanya mengikuti infeksi bakteri atau virus, atau, dalam kasus yang jarang terjadi, vaksinasi campak, gondok, atau rubella.
Thomas Russo, MD, profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New York, mengatakan kepada Health bahwa sulit untuk menentukan penyebab pasti ADEM.
Baca Juga: Bandel! Dua Tempat Hiburan di Bogor Langgar PPKM, Langsung Didenda Satgas Covid-19
"Kemungkinan itu bisa disebabkan oleh COVID-19, namun kami belum benar-benar yakin," ujar dokter Russo.
Pakar lain setuju bahwa meskipun ada kemungkinan keduanya terkait, sulit untuk mengetahui dengan pasti.
"ADEM dapat disebabkan oleh berbagai infeksi seperti influenza, virus hepatitis, virus pernapasan lainnya, dan bakteri seperti mikoplasma," ujar Pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, seorang sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security.
"Saya pikir mungkin saja SARS-CoV2 dapat menyebabkan ADEM, seperti virus pernapasan lainnya yang dapat melakukan ini. Namun, ini tampaknya merupakan kejadian langka, terutama pada anak-anak yang umumnya terhindar dari konsekuensi infeksi yang parah," imbuhnya.
Meskipun ADEM jarang terjadi, Dr. Russo mendesak orangtua untuk waspada terhadap Covid-19 dan tetap melakukan semua tindakan pencegahan keselamatan, termasuk memakai masker, dan sering mencuci tangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025