Suara.com - Hasil riset Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI menemukan anak gizi buruk tingkatkan risiko keparahan dan kematian akibat Covid-19. Sehingga disimpulkan bahwa gizi buruk jadi salah satu komorbid terberat Covid-19 pada anak.
Kenyataan ini berbeda dengan orang dewasa yang terinfeksi Covid-19, yang berisiko lebih parah jika memiliki komorbid atau penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, dan darah tinggi.
Riset IDAI yang dipublikasi pada 23 September 2021 di Frontiersin ini disebutkan data yang dihimpun hingga 21 Desember 2020, terdapat 37.706 anak positif Covid-19.
Dari total kasus positif Covid-19 itu, ada 175 kematian anak, yang artinya case fatality rate (CFR) atau risiko kematian anak karena Covid-19 tembus 0,46 persen dari total kasus.
Komorbid gizi buruk ini menyumbang 18 persen kematian anak akibat Covid, disusul penyakit ganas seperti kanker 17,3 persen, dan penyakit jantung bawaah sebesar 9 persen.
Sedangkan sisanya, ada 62 anak positif Covid-19 meninggal karena penyakit penyerta. Selain itu ada juga pasien anak yang memiliki lebih dari satu penyakit penyerta.
"Dalam penelitian kami, kami menemukan bahwa malnutrisi dan kanker adalah dua komorbiditas yang plaing umum di antara peserta penelitian," tulis IDAI melalui penelitiannya yang dikutip Suara.com, Sabtu (25/9/2021).
Kenyataan malnutrisi memperparah Covid-19 tidak lepas dari tingginya prevalensi gizi buruk di Indonesia. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar atau riskesdas 2018 Kemenkes, balita yang mengalami gizi buruk sebesar 3,9 persen dan yang menderita gizi kurang sebesar 13,8 persen.
"Malnutrisi membuat anak berisiko lebih tinggi terinfeksi penyakit, karena sistem kekebalan tubuh yang kurang dibanding individu yang sehat," terang IDAI.
Baca Juga: Studi: 11 Persen Anak Berisiko Alami Long COVID-19 Setelah Dinyatakan Negatif
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah