Suara.com - Efek pandemi virus corona Covid-19 cukup besar pada kesehatan fisik dan mental. Virus corona Covid-19 pun telah dikaitkan dengan beberapa komplikasi jangka panjang, seperti kerusakan paru-paru, jantung hingga gangguan neurologis.
Selain itu dilansir dari Times of India, virus corona Covid-19 juga menyebabkan sejumlah gangguan lain, seperti gangguan pendengaran.
Menurut International Journal of Audiology, 7 hingga 15 persen orang dewasa yang terinfeksi virus corona Covid-19 mengalami gejala audio-vestibular. Gejala yang paling umum dialami mereka adalah tinnitus dan telinga berdenging yang diikuti gangguan pendengaran dan vertigo.
Para ilmuwan di University of Manchester dan NIHR Manchester Biomedical Research Center (BRC) telah melakukan tinjauan sistematis untuk mengungkapkan masalah pendengaran dan gangguan pendengaran terkait dengan infeksi virus corona Covid-19.
Dalam studi lain, para ilmuwan di Manchester Center for Audiology and Deafness (ManCAD) meninjau 7 studi yang menunjukkan hubungan antara pendengaran dan keseimbangan atau masalah audiovestibular dan infeksi virus corona Covid-19.
Penelitian terbaru oleh para peneliti dari Royal National Throat Nose and Ear Hospital dan University College London di Inggris, menemukan adanya bukti bahwa virus corona Covid-19 lebih mempengaruhi pendengaran beberapa pasien.
Tinnitus
Tinnitus adalah suatu kondisi yang mempengaruhi hampir 17 persen dari semua orang dewasa. Kebanyakan orang yang didiagnosis tinnitus menderita gangguan pendengaran yang menunjukkan adanya hubungan erat antara keduanya.
Penelitian menyebutkan bahwa tinnitus merupakan salah satu gejala Long Covid-19 yang paling umum dan bisa berlangsung berbulan-bulan setelah infeksi virus corona Covid-19.
Baca Juga: Bukti Baru: Virus Corona Ternyata Bukan Berasal dari Kebocoran Laboratorium
Pemicu tinnitus dari faktor psikologis atau emosional, termasuk kualitas tidur yang buruk, kesepian, depresi dan kecemasan yang lebih buruk Akibat pandemi virus corona Covid-19.
Semua faktor itu berperan penting dalam memperburuk tinnitus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gejala pasien dengan tinnitus yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih buruk selama pandemi virus corona Covid-19, terlepas dari mereka terinfeksi atau tidak.
Gangguan Pendengaran dan Pusing
Ada banyak pula laporan kasus gangguan pendengaran mendadak di satu telinga yang sering disertai dengan tinnitus. Setiap tahun, gangguan pendengaran yang tidak terduga terjadi pada sekitar 20 orang dari 100.000 orang.
Kondisi ini diobati dengan steroid untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan di telinga bagian dalam. Namun, pengobatan cenderung berhasil jika segera dimulai setelah terjadi gangguan pendengaran.
Karena, telinga bagian dalam bertanggung jawab atas keseimbangan dan pendengaran. Jika saraf dan jaringan di bagian telinga ini rusak, kondisi ini bisa menyebabkan vertigo dan masalah pendengaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru