Suara.com - China memulai era baru setelah mengeluarkan kebijakan yang melarang aborsi untuk tujuan nonmedis. Ini merupakan kabar baik terkait kesehatan reproduksi di China, yang kerap disepelekan.
Praktik aborsi nonmedis di China terjadi karena beragam sebab, mulai dari kepercayaan tentang jenis kelamin anak yang harus sesuai keinginan keluarga hingga ketakutan akan biaya membesarkan anak yang tinggi.
Dewan Negara China mengatakan bahwa tindakan tegas juga akan diambil untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan mendorong laki-laki untuk "berbagi tanggung jawab" dalam pencegahannya.
Otoritas setempat bertujuan meningkatkan pendidikan seks dan memperkuat layanan keluarga berencana pascaaborsi dan pascamelahirkan.
"Kebijakan dasar nasional kesetaraan gender dan prinsip memprioritaskan anak-anak perlu diterapkan secara menyeluruh," kata wakil direktur Komite Kerja Nasional untuk Perempuan dan Anak.
China memberlakukan langkah-langkah tegas untuk mencegah aborsi selektif berdasarkan jenis kelamin, yang telah dikritisi karena memicu kesenjangan gender.
Setelah bertahun-tahun mencoba membatasi pertumbuhan populasi, Beijing menjanjikan kebijakan yang bertujuan menambah anggota keluarga.
Pada Juni, China mengizinkan semua pasangan untuk memiliki tiga anak, alih-alih dua, sementara kebijakan yang dirancang untuk mengurangi beban keuangan membesarkan anak juga mulai diterapkan.
Tidak disebutkan apakah pedoman mengenai aborsi itu dirancang untuk mengatasi penurunan tingkat kelahiran di China, yang diidentifikasi oleh para pemikir dan peneliti sebagai salah satu tantangan kebijakan sosial utama dalam beberapa dekade mendatang.
Baca Juga: China Larang Cyrptocurrency, Litedex.io dan Platform Dex Lainnya Berpeluang Cuan
Meskipun China tetap menjadi negara terpadat di dunia, sensus terakhir menunjukkan pertumbuhan penduduk dari 2011 hingga 2020 adalah yang paling lambat sejak 1950-an. Populasi diperkirakan akan mulai menurun dalam beberapa tahun.
Data Komisi Kesehatan Nasional menunjukkan bahwa antara tahun 2014 dan 2018, telah terjadi rata-rata 9,7 juta aborsi per tahun, atau naik sekitar 51 persen dari rata-rata tahun 2009-2013, meskipun ada relaksasi kebijakan keluarga berencana pada 2015 untuk memungkinkan setiap keluarga memiliki dua anak.
Data tersebut tidak memerinci berapa banyak aborsi yang dilakukan karena alasan medis.
Berita Terkait
-
Profil Song Yiren, Aktris China yang Dikaitkan dengan Kematian Yu Menglong
-
Ilmuwan Temukan Mekanisme Biologis untuk Perkuat Tulang, Harapan Baru untuk Penderita Osteoporosis
-
Gelapkan Pajak Sampai Terlibat Kasus Pelecehan Seksual, 7 Aktor Top China Ini Kariernya Hancur
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Sinopsis Growing Together Season 2, Drama China Baru Bertema Keluarga
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis