Suara.com - Pola tidur Anda sangat berkaitan dengan kondisi kesehatan. Kurang tidur maupun tidur berlebihan atau terlalu lama sama-sama tidak baik untuk kesehatan.
The Sleep Foundation menunjukkan bahwa tidur berlebihan dapat memperburuk peradangan tubuh dan memicu penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner.
Selain itu, tidur berlebihan juga berkaitan dengan obesitas, diabetes dan stroke. Karena itu, Anda perlu membuat jadwal tidur dan bangun tidur yang tepat waktu setiap harinya.
Rutinitas yang diatur sebelum tidur akan membantu melatih tubuh untuk lebih siap tidur, termasuk menghindari penggunaan elektronik selama rutinitas waktu tidur. Karena, cahaya yang dipancarkan dari perangkat tersebut dapat menunda onset tidur.
Pada siang hari, Sleep Foundation merekomendasikan untuk memasukkan olahraga harian ke dalam rutinitas tidur Anda guna meningkatkan paparan sinar matahari.
Tapi, banyak orang mungkin tidak tahu bahwa masalah kesehatan mendasar bisa menyebabkan tidur berlebihan.
Salah satu masalah kesehatan yang bisa memicu tidur berlebihan adalah hipotiroidisme. NHS menjelaskan hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon.
Gejala dari kondisi kesehatan ini cenderung berkembang secara bertahap. Artinya, orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah tiroid sebelumnya.
Gejala hipotiroidisme biasanya meliputi:
Baca Juga: Peneliti Kembali Temukan Virus Corona yang Mirip SARS-CoV-2, Kali Ini di Laos!
- Kelelahan
- Sensitif terhadap dingin
- Kenaikan berat badan
- Sembelit
- Depresi
- Nyeri dan kelemahan otot
- Kram otot
- Kulit kering dan berisisik
- Rambut dan kuku rapuh
- Hilangnya gairah seks
Selain itu dilansir dari Express, ada pula gejala tiroid yang kurang aktif, meliputi:
- Suara bernada rendah dan serak
- Wajah sembab
- Alis menipis atau hilang
- Detak jantung lambat
- Gangguan pendengaran
- Anemia
Sebagian besar kasus tiroid yang kurang aktif disebabkan oleh sistem kekebalan yang menyerang kelenjar tiroid. Kerusakan pada kelenjar tiroid ini menyebabkannya berhenti memproduksi hormon tiroksin.
Kemungkinan penyebab lain dari tidur berlebihan adalah depresi dan kecemasan. Depresi adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa putus asa dan sedih, kurang tertarik pada kegiatan yang pernah membuat mereka sangat gembira.
Depresi bisa berkisar dari ringan hingga berat. Sedangkan, gejalanya bisa berupa rasa sedih terus-menerus, kehilangan motivasi, rasa bersalah, cemas, sulit membuat keputusan, putus asa, tidak berdaya, berlinang air mata dan sebagainya.
Gejala depresi dapat berkembang secara bertahap dan berbagai faktor dapat memicu timbulnya kondisi tersebut. Siapa pun yang menginginkan dukungan untuk depresi harus menghubungi dokter, konselor, atau terapis mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja