Suara.com - Menjelang akhir tahun, banyak orang mulai bersiap-siao untuk pergi berliburab. Tapi perlu diingat bahwa hingga kini pandemi Covid-19 belum benar-benar reda.
Penting untuk diingat bawa pertemuan skala besar meningkatkan kemungkinan tertular COVID-19 – terutama mengingat varian virus Delta.
Untungnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah merilis serangkaian pedoman tentang cara menelepon di liburan dengan aman di masa pandemi Covid-19 .
Terlepas dari status vaksinasi, CDC menyarankan untuk mengadakan pesta liburan virtual di mana orang-orang yang bersuka ria merayakannya bersama keluarga dan teman melalui obrolan video.
Wisatawan didorong untuk mengadakan “pesta dansa virtual dan berkolaborasi dengan teman dan keluarga di daftar putar,” sesuai pedoman.
Berkenaan dengan hadiah, CDC menyarankan agar orang membawa hadiah dan makanan untuk “keluarga, teman, dan tetangga dengan cara yang tidak melibatkan kontak dengan orang lain, seperti meninggalkan mereka di depan pintu.”
Meski demikian, peryaan dan kehebohan memang susah untuk dihindari. Dalam acara ini, tuan rumah harus mengadakan perayaan di luar ruangan dan memastikan bahwa para tamu berdiri terpisah sejauh 6 kaki.
Jika berkumpul di dalam ruangan, orang yang bersuka ria harus memastikan ada banyak udara segar dengan membuka jendela dan pintu dan bahkan menempatkan kipas angin di salah satu jendela yang terbuka untuk mengeluarkan udara.
Mereka juga harus mematuhi pedoman masker CDC, yang menetapkan bahwa individu yang tidak divaksinasi berusia 2 atau lebih tua mengenakan penutup wajah saat berada di dalam.
Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 di Kota Bogor Ditargetkan Rampung Akhir Oktober 2021
Orang umumnya tidak perlu mengenakan APD di luar ruangan, sesuai pedoman. Namun, di daerah dengan risiko COVID tinggi, CDC merekomendasikan untuk mengenakan masker di ruang luar yang ramai dan saat melakukan aktivitas kontak dekat dengan mereka yang tidak menerima suntikan.
Secara umum, organisasi menyarankan untuk melakukan "percakapan sebelumnya untuk memahami harapan untuk merayakan bersama."
Bagi yang memiliki nafsu berliburan disarankan untuk tidak terbang sampai divaksinasi sepenuhnya.
Sementara itu, CDC merekomendasikan agar para pelancong liburan yang tidak divaksinasi - atau mereka yang memiliki anak di bawah 12 tahun - memilih cara alternatif untuk mencapai tujuan mereka, seperti mengemudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?