Suara.com - Komite penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah merekomendasikan booster vaksin Covid-19 Johnson & Johnson (J&J) pada orang yang sudah menerima dosis pertama, pada Jumat (15/10/2021).
Menurut komite tersebut, ini adalah langkah penting bagi masyarakat yang sudah menerima vaksin J&J yang hanya satu suntikan untuk mendapat perlindungan tambahan.
Dalam penelitian terbukti satu suntikan J&J relatif kurang efektif dibandingkan dengan vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA) seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna yang harus diberikan sebanyak dua dosis.
Komite menyarankan vaksin booster J&J kepada orang berusia 18 tahun ke atas, yang sebelumnya menerima vaksin yang sama. Banyak anggota komite mengatakan suntikan booster ini seperti dosis kedua dalam vaksin jenis lainnya, lapor CNBC.
Meski keputusan ini sudah bulat, FDA bukanlah 'lampu hijau' terakhir dalam memberikan izin.
Minggu depan, kelompok penasihat vaksin dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) akan memutuskan siapa yang harus mendapat suntikan tanbahan J&J.
Apabila Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky telah menyetujuinya dan menandatangani perizinan, suntikan booster J&J bisa segera diberikan.
Johnson & Johnson mengajukan permintaan agar vaksin mereka menjadi booster untuk orang berusia 18 tahun ke FDA pada 5 Oktober kemarin.
Perusahaan juga telah mengirimkan data yang menunjukkan bahwa dosis kedua vaksin mereka memiliki kinerja yang serupa dengan vaksin mRNA, yakni meningkatkan perlindungan terhadap infeksi bergejala dari 72% menjadi 94%, jika diberikan dua bulan setelah dosis pertama di AS.
Baca Juga: Anak Buah Terjerat Korupsi Pengadaan Lahan Makam COVID-19, Kadis PKP Cimahi Irit Bicara
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!