Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa depresi merupakan penyakit mental yang umum diidap masyarakat skala global.
Gangguan mental tersebut memengaruhi sekitar 264 juta orang di seluruh dunia. Ketika depresi menjadi parah, maka bisa menjadi masalah kesehatan serius.
Memang ada psikoterapi dan pengobatan yang efektif, tetapi ada satu 'pengobatan' untuk depresi yang gratis dan sangat mudah diakses, yakni olahraga.
"Olahraga tidak hanya meringankan depresi, tetapi juga menurunkan tekanan darah, meningkatkan profil kolesterol, membantu mengontrol gula darah dan mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker," tutur dokter pengobatan integratif Irina Todorov, MD.
Berdasarkan laman Cleveland Clinic, berikut cara olahraga dapat mengurangi depresi dan membuat bahagia:
1. Stres cenderung tidak menyebabkan depresi jika berolahraga
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat bahwa 4,7% orang dewasa berusia 18 tahun ke atas memiliki perasaan depresi rutin. Gaya hidup stres tinggi cenderung menjadi sumber utama depresi.
2. Olahraga merupakan pengobatan resmi untuk depresi
American Psychiatric Association merekomendasikan olahraga sebagai pilihan pengobatan untuk depresi. Ini efektif apabila dikombinasikan dengan perawatan standar depresi.
Baca Juga: 8 Potret Terkini Marion Jola, Mengaku Stres karena Tiga Bulan Sepi Job
3. Olahraga sambil bersosialisasi dapat meredakan stres juga
Selain olahraga, bersosialisasi dengan orang lain selama berolahraga juga dapat meningkatkan mood. Selain itu, teman olahraga juga dapat memotivasi serta mendukung selama olahraga.
4. Selain mengurangi stres, olahraga bermanfaat untuk kesehatan secara menyeluruh
Aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol jahat dan membantu mengontrol gula darah.
Selain itu, olahraga juga memperkuat otot, meningkatkan flekibilitas, dan keseimbangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan