Suara.com - Di masa pandemi, suplementasi vitamin C diperlukan untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Tapi, konsumsi vitamin C tidak boleh sembarangan, lho. Karena beberapa orang bisa saja mengalami ketidaknyamanan setelah konsumsi vitamin C akibat asam lambung kumat.
Dikutip dari Antara, menurut dr. Iwan Dermawan S. Ked., ia menemukan banyak pasien yang mengeluhkan lambungnya perih sesudah minum vitamin C, menunjukan gejala sendawa berkepanjangan, atau gejala-gejala tidak nyaman lainnya.
Untuk itu, ia menyarankan pasien untuk mencari vitamin C yang memiliki kadar asam yang tidak terlalu tinggi sehingga bisa memenuhi kebutuhan hariannya untuk menjaga kesehatan tubuh.
“Perlu diingat bahwa vitamin C memiliki nama lain asam askorbat. Sesuai namanya, maka sifatnya asam dan pada orang tertentu bisa mempengaruhi kondisi asam lambung,” ujar dr. Iwan.
Senada dengan dr. Iwan, ahli gizi Rita Ramayulis yang merupakan pengurus DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) menambahkan bahwa ada baiknya Anda yang mengalami keluhan asam lambung bisa mencari vitamin C dengan formula buffered atau yang sudah memiliki tambahan mineral sehingga vitamin C bisa aman dan nyaman bagi lambung.
Buffered vitamin C lebih aman karena asam askorbat murni yang terikat dengan mineral memiliki sifat netral, karena pada dasarnya mineral merupakan basa yang bisa menetralkan asam tinggi.
“Jadi, ketika sampai di lambung tidak membuat situasi sangat asam, karena sifat mineral itu membasakan, sehingga terjadi keseimbangan asam basa di dalam lambung. Hal ini dimungkinkan berkat kecanggihan teknologi di bidang farmasi. Salah satunya sodium askorbat yang sering disebut buffered vitamin C. Jadi, walaupun sifat vitamin C sesungguhnya memang asam, namun vitamin C yang dihasilkan lebih bisa diterima oleh orang-orang dengan gangguan asam lambung,” ujar Rita.
Selain menghindari kandungan asam askorbat murni untuk dikonsumsi, hal lainnya yang perlu dihindari adalah soda maupun bahan pengawet pada sumplemen vitamin C dalam kemasan.
Penggunaan soda seringkali dibarengi dan dijumpai pada suplemen vitamin C, selain memberikan sensasi rasa dan menjadi variasi pada vitamin C, soda juga kerap ditambahkan untuk mengawetkan kandungan vitamin C agar stabil.
Baca Juga: Benarkah Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin C Mengganggu Siklus Haid? Ini Faktanya
Beberapa jenis soda yang ditambahkan di antaranya seperti sodium bikarbonat, sodium sitrat, maupun disodium fosfat.
“Jika itu yang ditambahkan, memang bisa saja mengawetkan kandungan vitamin C, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu oleh orang tertentu, beberapa jurnal kesehatan mengatakan dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan,” ujar Rita yang juga Ketua dari Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA).
Beberapa keluhan yang dialami masyarakat usai mengonsumsi vitamin C dengan soda di dalamnya di antaranya seperti perut sembelit, perut kembung, diare, hingga lemas.
“Dari perspektif keseimbangan gizi, ini jelas mengganggu, apabila pengikatnya disodium fosfat, maka fosfat berlebih akan mendorong kalsium keluar. Dalam waktu tertentu ini bahkan berpengaruh pada kepadatan tulang, jadi perlu hati-hati mengonsumsinya,” tambahnya.
Terkait tambahan pengawet seperti ketiga mineral yang disebutkan di atas, Rita menjelaskan ada baiknya vitamin C itu dikonsumsi dengan kehati-hatian karena pengawet biasanya memicu vitamin C meningkatkan pH asam lambung atau Hcl di perut meningkat.
Dengan peningkatan asam lambung, otomatis vitamin C itu malah menjadi bahan yang sensitif bagi si penderita asam lambung. Oleh karena itu, Anda perlu hati-hati sebelum mengonsumsinya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental