Suara.com - Diabetes adalah kondisi yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor keturunan, gaya hidup dan lainnya.
Banyak orang mengira kebiasaan mengonsumsi makanan manis juga bisa meningkatkan risiko diabetes. Karena itu, banyak orang berusaha Menghindari makanan manis untuk menjaga kadar gula darah.
Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa mitos seputar diabetes yang masih banyak dipercaya orang-orang.
1. Mitos: diabetes disebabkan oleh makanan dengan kandungan gula tinggi
Makanan manis, makanan olahan hingga minuman bersoda tidak secara langsung meningkatkan risiko diabetes. Semua makanan itu justru meningkatkan risiko obesitas yang bisa menyebabkan diabetes.
Konsumsi terlalu banyak makanan manis bukanlahnya penyebab diabetes. Karena, hubungan antara gula dan diabetes tak sesederhana itu. Bentuk diabetes yang paling umum adalah diabetes tipe 2 yang terjadi ketika tubuh tidak responsif terhadap insulin.
Seiring waktu, tubuh menjadi tidak bisa membuat insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah normal. Kelebihan berat badan dan obesitas atau memiliki riwayat keluarga adalah penyebab utama diabetes.
2. Mitos: penderita diabetes tidak boleh makan manis
Banyak orang beranggapan penderita diabetes tidak boleh mengonsumsi makanan manis karena bisa membahayakan. Tapi, hal yang terpenting justru memperhatikan karbohidrat dari makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Trombosit Zaskia Adya Mecca Rendah, Apa Pentingnya Trombosit Normal?
Permen dan kue kering termasuk camilan yang mengandung karbohidrat. Jadi, menghitung kadar karbohidrat di dalamnya bisa membantu pasien diabetes untuk menjaga kadar glukosa darah mereka. Sepotong kecil kue dapat dikonsumsi sebagai pengganti makanan kaya karbohidrat lainnya.
3. Mitos: diabetes gestasional akan membuat bayi Anda juga akan terkena diabetes
Sepotong kecil kue dapat dikonsumsi sebagai pengganti makanan kaya karbohidrat lainnya. Tapi, ini bukan berarti bahwa bayi dalam kandungan akan berisiko menderita diabetes.
Anda perlu konsultasi dengan spesialis ob-gyn dan diabetes untuk mencoba mengontrol kondisi tersebut. Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan bayi Anda memproduksi lebih banyak insulin dari waktu ke waktu.
Pada akhirnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko berat badan bayi lahir tinggi, kadar glukosa darah rendah, obesitas, masalah pernapasan, dan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
4. Mitos: diabetes tidak berdampak pada kesehatan mental
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?