Suara.com - Demam berdarah (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penyakit bisa berkembang parah dan membahayakan nyawa seseorang bila tak ditangani dengan baik.
Infeksi virus dengue yang menyebabkan demam berdarah ini biasanya ditularkan oleh nyamuk betina yang umumnya berada di Lingkungan tropis.
Sebagian besar infeksi demam berdarah biasanya ringan dan bisa dikelola di rumah. Tapi, penyakit ini bisa berkembang semakin parah dan menimbulkan komplikasi mematikan bisa tidak diobati dan tanpa pengawasan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam berdarah milik keluarga Flaviviridae, ada empat serotipe virus berbeda yang disebut DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4 yang menyebabkan demam berdarah.
Dari semua strain, DENV 2 atau strain D2 dianggap yang paling parah dan bahkan dapat menyebabkan pendarahan internal yang fatal dan syok.
Di tengah pandemi virus corona Covid-19 sekaligus musim hujan, kasus demam berdarah bisa mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah kasus demam berdarah ini berkaitan dengan peningkatan jumlah nyamuk yang pesat.
Para pejabat kesehatan menyarankan bahwa DENV-2 atau galur D2 dari empat serotipe virus dengue adalah jenis virus yang bisa menyebabkan peningkatan jumlah kasus demam berdarah secara mendadak dan meningkatkan keparahan infeksi.
Selain lebih ganas, para ahli percaya bahwa jenis baru virus ini bisa memicu demam tinggi, muntah, nyeri sendi, perubahan sensorium dan komplikasi mematikan yang mengakibatkan demam berdarah dengue dan sindrom syok dengue.
Sayangnya, dilansir dari Times of India, sekarang ini belum ada vaksin untuk mencegah demam berdarah seperti vaksin flu dan vaksin Covid-19. Karena itu, cara satu-satunya sekarang adalah mengambil tindakan pencegahan.
Baca Juga: Benarkah Virus Corona Sebabkan Hilangnya Indra Perasa Secara Permanen?
Meskipun begitu ada vaksin demam berdarah yang disebut Dengvaxia (CYD-TDV), yang merupakan vaksin pertama melawan demam berdarah berlisensi pada tahun 2015 dan tersedia di beberapa negara untuk orang usia 9 hingga 45 tahun, WHO merekomendasikan vaksin tersebut hanya diberikan kepada orang yang pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya.
Sesuai dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang yang menerima vaksin dan belum pernah terinfeksi virus dengue mungkin berisiko terkena demam berdarah parah jika nanti terinfeksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek