Suara.com - Kehilangan indra perasa dan penciuman termasuk salah satu gejala virus corona Covid-19 yang paling umum di awal pandemi. Tapi, banyak pasien virus corona yang mengalami kondisi ini hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi.
Bahkan, beberapa orang pun melaporkan kehilangan indra perasa dan penciuman selama sekitar 1 tahun setelah pertama kali terinfeksi virus corona Covid-19.
Kini, bukti anekdot menunjukkan bahwa beberapa pasien yang paling awal terinfeksi virus corona Covid-19 masih berjuang menghadapi kehilangan indra perasa dan penciuman.
Studi menunjukkan bahwa setengah dari orang yang terinfeksi virus corona kehilangan kemampuannya untuk merasakan sesuatu sementara waktu. Meskipun, sebanyak 67 persen orang dengan virus corona Covid-19 mungkin hanya mengalami infeksi ringan dan sedang.
Nataly Komova, pakar kesehatan dan kebugaran Giejo mengungkapkan penyebab hilangnya indra perasa dan penciuman yang bertahan lama akibat virus corona Covid-19.
"Efeknya cenderung berlanjut, bahkan setelah pemulihan gejala virus corona Covid-19. Tapi, hilangnya indra perasa akibat virus corona ini hanya bersifat sementara," kata Nataly Komova dikutip dari Express.
Banyak penyintas virus corona Covid-19 melaporkan bahwa mereka yang mencium bau aneh dan merasakan sesuatu yang tidak enak pada makanan. Kondisi ini juga biasa dikenal sebagai parosmia.
Nataly Komova mengungkapkan bahwa efek samping dari infeksi virus corona Covid-19 ini hanya bersifat sementara dan akan pulih seiring waktu, terlepas dari efek ini mengganggu aktivitas harian dan tidak.
"Kondisi ini merupakan gangguan sementara yang mempengaruhi indra penciuman dan perasa. Sebaliknya, parosmia menunjukkan pemulihan indera perasa dan penciuman," kata Nataly Komova.
Baca Juga: Intelijen Amerika Serikat Sebut Asal-usul Virus Corona Mungkin Tak Bisa Diketahui
Namun, kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum Anda sepenuhnya pulih dari indra perasa dan penciuman.
Gejala aneh lain dari virus corona Covid-19 juga dilaporkan. Bukti anekdotal menunjukkan bahwa virus corona tidak hanya mengubah kemampuan tubuh dalam merasakan dan mencium sesuatu, tetapi juga mengubah persepsi kita.
"Beberapa penyintas virus corona mengaku merasakan sesuatu yang aneh. Beberapa lainnya cenderung mencium bau yang tidak biasa atau menyerupai sampah busuk karena virus corona," jelas Nataly.
Kondisi ini dikenal sebagai phantosmia. Para ahli medis mengatakan bahwa phantosmia dan parosmia adalah kondisi umum pada pasien virus corona Covid-19.
Dokter menjelaskan bahwa belum ada obat untuk menyembuhkan hilangnya indra perasa dan penciuman. Tetapi, para ilmuwan di University of East Anglia sedang menguji coba penggunaan vitamin A tetes hidung untuk membantu penderita dengan phantosmia dan parosmia.
Para ahli menduga bahwa vitamin A tersebut bia memperbaiki jaringan di hidung yang rusak akibat virus corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa