Suara.com - Orangtua sebaiknya mempelajari dan mempersiapkan aspek gizi, psikologis hingga pola didik untuk mendukung proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Hal tersebut diucapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim dalam kegiatan webinar Gerakan Nusantara 2021 yang diselenggarakan Frisian Flag Indonesia baru-baru ini.
Menteri Nadiem mengatakan, dukungan orangtua dan keluarga sangat dibutuhkan untuk penyelenggaraan PTM terbatas yang aman, nyaman, dan optimal.
"Gerakan Nusantara merupakan contoh praktik yang perlu terus ditingkatkan dan dilanjutkan. Semoga kolaborasi di antara kita akan mengantarkan anak-anak Indonesia kembali mendapatkan pendidikan yang normal. Mari kita laksanakan PTM terbatas sebaik mungkin untuk mewujudkan merdeka belajar," kata Menteri Nadiem dikutip Suara.com dari siaran pers, Selasa (2/11/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Plt Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Indra Gunawan mengatakan, keluarga harus menjadi pilar untuk menyiapkan berbagai kebutuhan untuk anak saat PTM terbatas dan juga memberikan pemahaman bagi anak bagaimana menerapkan protokol kesehatan.
"Agar anak-anak kita tetap sehat dan kuat dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka, pemenuhan gizi perlu diperhatikan. Karena bagaimanapun dalam pandemi ini anak-anak kita harus tercukupi dan terpenuhi gizinya agar tubuhnya lebih tahan dari penularan Covid-19," kata Indra Gunawan.
Pakar gizi sekaligus Ketua PKGK Universitas Indonesia, Ir. Ahmad Syafiq mengatakan di masa PTM terbatas ini, anak didik sebaiknya dibiasakan mengonsumsi asupan dengan pola gizi seimbang sesuai pedoman Isi Piringku, melakukan aktivitas fisik yang baik, perilaku hidup bersih dan istirahat yang cukup.
"Salah satu pilar gizi seimbang adalah mengonsumsi asupan makanan dan minuman yang seimbang untuk mencapai kualitas kesehatan yang optimal, salah satu caranya dengan rutin mengonsumsi protein hewani," kata Ahmad Syafiq.
Ia melanjutkan, protein hewani yang memiliki kandungan asam amino esensial terbukti memiliki bermacam fungsi di antaranya memperbaiki sel yang rusak serta menjaga imunitas. "Asam amino juga mencegah terjadinya stunting. Sumber protein hewani dapat ditemui dari berbagai sumber, misalnya susu dan telur." kata Ahmad Syafiq.
Baca Juga: 2 Tahun Jokowi-Maruf: Optimisme Bidang Pendidikan
Di sisi lain, pakar Edukasi Gen Zillenial sekaligus Ketua PGRI SLCC, Profesor Eko Indrajit juga menyoroti karakteristik anak-anak generasi Z yang berbeda dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.
Menurutnya, generasi Z mampu mempelajari sesuatu melalui gadget, cenderung individualis dan tidak ingin dikendalikan oleh guru atau orang tua.
Oleh karena itu, beliau memberikan tips untuk orang tua dalam mendidik anak-anak Gen Z, salah satunya orangtua diharapkan dapat menjadi teman dalam perjalanan hidup dan pendidikan anak-anak.
"Jangan menggurui melainkan dampingi kehidupan mereka. Jangan mudah marah tapi harus memahami bahasa kehidupan mereka. Banyaklah berkomunikasi melalui visual, awasi sosial media mereka tetapi jangan bereaksi berlebihan."
"Cobalah meminta mereka mengajarkan kita mengenai berbagai trend yang sedang terjadi di dunia. Lalu, sesekali cobalah bermain game bersama mereka sebagai ungkapan rasa empati. Dengan begitu, mereka akan menganggap orang tua sebagai teman, dan kehadiran orangtua akan disetujui oleh mereka," jelas Profesor Eko.
Diluncurkan pertama kali pada tahun 2013, saat ini Gerakan Nusantara telah menjangkau lebih dari 2,5 juta siswa dan lebih dari 6.000 guru dari hampir 5.000 Sekolah Dasar di Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar