Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia atau Wamenkes Dante Saksono Harbuwono mengatakan, masalah kesehatan diabetes tidak sekadar mengganggu kadar gula darah saja tapi juga dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang berbahaya.
"Bicara soal diabetes bicara yang jauh lebih besar dari angka yang diukur saat melakukan pemeriksaan gula darah, tetapi kita bicara komplikasi yang akan muncul di kemudian hari." ujar Wamenkes Dante dalam acara peluncuran Pusat Diaberes Terpadu Eka Hospital Pekanbaru dan Cibubur, Rabu (3/11/2021).
Wamenkes Dante mengatakan, angka penderita diabetes di Indonesia juga selalu meningkat setiap tahunnya. Misal di ibukota Jakarta saja, satu dari delapan orang di antaranya merupakan penderita diabetes.
Angka yang besar ini, kata lelaki yang juga berprofesi sebagai spesialis penyakit dalam tersebut, sangat mengkhawatirkan dan dapat menyebabkan terjadinya komplikasi masalah lainnya.
Apalagi diabetes umumnya terjadi akibat masalah obesitas, di mana angka penderita obesitas di kota besar terus bertambah akibat gaya hidup tidak aktif atau sedentary lifestyle karena dimanjakan teknologi, dan enggan melakukan aktivitas fisik.
"Sehingga resistensi insulin itu meningkat. Komplikasi yang ditimbulkan, oleh adanya obesitas dan kemudian menjadi diabetes," tuturnya.
Resistensi insulin adalah insulin atau zat pemecah gula darah menjadi energi tidak bisa bekerja, sehingga gula dalam darah menumpuk dan tidak bisa digunakan.
Wamenkes Dante yang sebelumnya dikenal sebagai pakar diabetes itu menyebutkan, ada dua jenis komplikasi akibat diabetes yang harus diwaspadai yakni komplikasi akut dan komplikasi kronik.
"Komplikasi akut adalah berhubungan dengan peningkatan gula darah yang meningkat dengan waktu yang cepat," tutur Wamenkes Dante.
Baca Juga: Prevalensi Masalah Kesehatan Mental Kaum Muda Meningkat, Cegah dengan Langkah Ini
Sedangkan komplikasi kronik, yaitu komplikasi yang menganggu kinerja tubuh seperti memperberat kinerja ginjal, liver, pembuluh darah hingga jantung.
Sehingga kata Wamenkes Dante, penanganan diabetes yang utama adalah mencegah terjadinya komplikasi yang bisa membahayakan kinerja organ.
"Jadi mengobati pasien diabetes bukan seperti matematika, berdasarkan kadar gula darah. Tetapi ada campuran antara kadar gula darah dan komplikasi yang ditimbulkan, kebiasaan hidup, kebiasaan makan dan sebagainya," pungkas Wamenkes Dante.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?