Suara.com - Vaksin Pfizer sudah meluncurkan suntikan booster dan mendapatkan persetujuan penggunaan. Tapi, suntikan booster vaksin Pfizer ini juga akan tak jauh beda dengan dosis pertama dan keduanya.
Suntikan booster vaksin Pfizer juga akan memberikan sejumlah efek samping yang sama dan mungkin lebih menonjol dibandingkan suntikan pertama dan kedua.
Dr Rambod Rouhbakhsh mengatakan arthralgia salah satu efek samping dari suntikan booster vaksin Pfizer. Para ahli di Johns Hopkins Medicine mengatakan bahwa arthralgia merupakan kekakuan sendi.
Menurut Hopkins Medicine, arthralgia merupakan kekakuan sendi yang bisa disebabkan oleh aktivitas berlebihan, keseleo, cedera, asam urat, tendonitis dan sejumlah penyakit menular, termasuk demam rematik dan cacar air.
Gejala arthralgia termasuk sakit punggung, hilangnya fleksibilitas tulang belakang, peradangan pada mata, paru-paru, dan katup jantung, pembengkakan dan kekakuan tulang belakang serta sendi sakroiliaka.
Khusus nyeri sendi non-arthritis, istirahat dan olahraga bisa membantu mengatasinya, seperti mandi air hangat, pijat dan latihan peregangan. Terkadang, dokter juga menyarankan obat antiinflamasi untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
Selain arthralgia, efek samping suntikan booster vaksin Pfizer lainnya mungkin termasuk nyeri otot, nyeri dan bengkak di tempat suntikan, kelelahan dan sakit kepala. Meskipun efek sampingnya bisa menyebabkan ketidaknyamanan jangka pendek, tetapi suntikan booster ini tetap memberikan manfaat kesehatan jangka panjang dibandingkan efek sampingnya.
"Suntikan booster akan membantu mengurangi risiko Anda dirawat di rumah sakit karena virus corona Covid-19," kata NHS dikutip dari Express.
Menurut NHS, kelompok orang yang perlu diprioritaskan mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19, termasuk orang usia 50 tahun ke atas, orang yang tinggal dan bekerja di panti jompol, orang usia 16 tahun ke atas dengan riwayat penyakit berisiko dan pekerja medis.
Baca Juga: Artis Hanna Kirana Meninggal Dunia, Ini Perbedaan Serangan Jantung dan Gagal Jantung
Semua orang dalam kelompok ini bisa mendapatkan suntikan booster dari vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca atau vaksin Moderna. Anda pun tak perlu khawatir bila mendapatakan suntikan booster dari jenis vaksin Covid-19 yang berbeda.
Menurut Martina Sester, ahli imunologi, mencampurkan dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda justru akan memberikan tingkat perlindungan yang diharapkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif