Suara.com - Pengetahuan tentang nilai gizi yang terkandung dalam makanan kemasan penting diketahui masyarakat. Sayangnya, belum banyak yang mau membacanya karena tulisan informasi yang susah dibaca.
Hal ini diakui juga oleh Koordinator Standardisasi Pangan Olahan Badan POM, Yusra Egayanti, SSi., Apt.,. Ia mengatakan informasi gizi dalam tabel adakalanya tak praktis untuk dibaca dan dipahami masyarakat.
"Informasi dalam tabel adakalanya bacanya ribet, angka-angka, kotak, complicated. Ini disadari, masyarakat tidak mudah memahami dalam bentuk tabel," ujar dia dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip dari ANTARA.
Untuk itu, sekarang berkembanglah apa informasi nilai gizi pada bagian utama label kemasan dalam bentuk panduan asupan gizi harian warna monokrom. Inovasi didasarkan survei preferensi konsumen dan kemampuan industri melakukan reformulasi.
"Jadi sebagian informasi dalam label dibawa ke depan khususnya zat gizi terkait penyakit tidak menular (PTM) seperti energi, lemak total, natrium, gula. Beberapa produk pangan sudah mencantumkan ini dan mudah-mudahan jelas berapa jumlahnya, ada persentase AKG," kata Ega.
Pilihan kedua, dalam bentuk logo Pilihan Lebih Sehat yang menunjukkan produk lebih sehat dibandingkan produk sejenis selama dikonsumsi dalam jumlah wajar. Ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat memilih pangan olahan didasarkan pada kandungan gizinya.
Ega menuturkan, sudah ada persyaratan terkait produk yang bisa mencantumkan logo berdasarkan pembatasan zat gizi tertentu dalam pangan yang berkontribusi pada peningkatan prevalensi PTM seperti gula, garam dan lemak.
Saat ini baru ada tiga produk yang bisa mencantumkan logo yakni minuman siap konsumsi, pasta dan mi instan. Ketiganya termasuk dalam kelompok pangan yang menyumbang asupan gula, garam dan lemak.
Oleh karena syarat produk bisa mencantumkan logo yakni bila kandungan gulanya rendah, maksimal 6 gram per 100 ml, baik minuman susu, teh, bersoda. Untuk pasta dan mi instan bila lemak total diturunkan menjadi 20 gram per 100 gram dan garamnya diturunkan 900 mg per 100 gram.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi IX DPR Bantah Bahas BPA Kemasan dengan BPOM
Ega menyarankan, walau logo Pilihan Lebih Sehat tercantum dalam suatu produk, namun tak berarti konsumsinya melebihi kewajaran.
"Selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar karena adakalanya kemudian setelah melihat logo Pilihan Lebih Sehat, konsumsinya banyak. Nah itu jadinya bisa misleading. Jadi, tetap dikonsumsi dalam jumlah yang wajar," demikian saran dia.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Day Cream Termurah yang Sudah BPOM, Cocok Buat yang Lagi Irit!
-
9 Krim Pemutih Wajah yang Aman, Terdaftar BPOM, dan Terbukti Efektif
-
7 Tone Up Cream yang Sudah BPOM, Wajah Cerah Seketika
-
5 Rekomendasi Bedak BPOM untuk Mencerahkan Wajah, Bikin Makeup Glowing dan Tahan Lama
-
Cari Sunscreen Murah yang Sudah BPOM? Ini 5 Rekomendasi Terbaik Mulai Rp13 Ribuan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien