Suara.com - Chicken nugget sering dijadikan teman makan, terutama untuk bekal makan siang. Tapi, seorang gadis berusia 11 tahun mesti berjuang mengehentikan ketergantungannya mengonsumsi chicken nugget.
Dilansir dari New York Post, Jessica Thompson, akhirnya mematahkan rekor 10 tahun yang hanya makan nugget ayam karena perjuangannya melawan gangguan asupan makanan restriktif penghindaran (ARFID).
Obsesi Thompson dimulai ketika dia berusia 18 bulan, menurut ibu Julia Cain, 49, dari Wilshire, Inggris. Sumber fobia putrinya adalah sebuah misteri.
Tetapi Cain akhirnya menghubungi seorang terapis yang mendiagnosis Thompson dengan ARFID pada bulan September.
Butuh waktu sekitar tiga minggu bekerja dengan ahli hipnoterapi David Kilmurry untuk melihat siswa itu beralih ke makanan baru.
Kilmurry menjadi berita utama tahun lalu ketika dia membantu seorang remaja dari Wales yang telah mengkonsumsi sosis selama sebagian besar hidupnya. Terapis menerapkan metode yang sama yang digunakan untuk merawat Simpson on Thompson.
Kini, gadis itu telah bisa mengonsumsi makanan lainnya termasuk buah-buahan dan sayuran, bersama keluarganya.
Cain juga menceritakan bagaimana sang anak ketergantungan mengonsumsi chicken nugget. Selama bertahun-tahun yang lalu, makanannya hanya terdiri dari nugget ayam dan, kadang-kadang, camilan hambar lainnya, seperti roti putih atau kentang goreng.
"Kadang-kadang dia akan merangkak menjadi bola untuk menjauh dari makanan," kata Cain, yang membuat dokter menyebut Thompson sebagai "cerewet."
Baca Juga: Cara Membuat Nugget Ayam Rumahan Anti Gagal, Ini Resepnya
“Sebagai orang tua, yang Anda inginkan hanyalah anak Anda makan,” kata Kain. "Orang-orang benar-benar tidak mengerti bahwa itu adalah penyakit, bukan hanya kerewelan."
Perawatan Kilmurry melibatkan meditasi dan penetapan tujuan dalam bentuk "bagan pencapaian" untuk mendorong Thompson. Dia tahu tugas itu sangat sulit bagi orang tua yang khawatir yang tidak siap untuk mengobati fobia.
“Jessica datang kepada saya dalam keadaan sangat tidak sehat, lesu dan cemas,” kata Kilmurry.
“Mencoba mengajak Jessica atau pengidap ARFID untuk mengkonsumsinya seperti mencoba menyuruh arachnophobe untuk memegang laba-laba,” jelasnya. “Ini mengirimkan kepanikan ke seluruh tubuh seseorang – muntah-muntah, tersedak, dan muntah – hanya dengan memikirkan makanan yang tidak aman atau baru.”
Sejak bekerja dengan Kilmurry, Thompson kini telah mencoba setidaknya 24 makanan baru, kata ibunya. “Dan meskipun dia tidak menyukai semuanya, ini adalah langkah maju yang besar baginya.”
“Bukan keajaiban bahwa Jessica bisa makan sepiring penuh makanan sekarang,” tambah Cain. “Kami belum makan bersama sebagai sebuah keluarga selama bertahun-tahun, dan sekarang kami bisa.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah