Suara.com - Gula seringkali dianggap memiliki efek buruk bagi kesehatan. Padahal, menurut Spesialis Gizi Klinik dr. Putri Sakti, M.Gizi, Sp.GK, gula memiliki peranan penting untuk tumbuh kembang anak.
Gula sendiri lanjut dia, terdiri dari sukrosa dan laktosa. Sukrosa, seperti gula pasir ketika sudah diproses tubuh, akan berubah menjadi glukosa yang akan diubah menjadi energi, serta fruktosa yang akan diubah menjadi lemak.
Sementara laktosa, lanjut dia biasanya ditemukan secara alami pada makanam tertentu, seperti ASI, susu sapi dan turunan produk olahan susu lainnya dengan rasa yang tak semanis sukrosa.
"Laktosa tidak semanis gula pasir tapi sangat bermanfaat untuk anak, untuk perkembangan otak, memperlancar sistem pencernaan, hingga pertumbuhan anak," jelasnya dalam peluncuran Milo Less Sugar secara virtual Kamis (11/11/2021).
Meski memiliki peran penting untuk tubuh, namun jika dikonsumsi berlebihan memang akan membawa dampak yang buruk baik bagi anak, maupun orang dewasa.
Anak yang kebanyakan mengonsumsi gula sukrosa, kata dr. Putri dapat mengalami gangguan keseimbangan energi. Bukan cuma itu, risiko obesitas, gangguan gizi, gangguan tumbuh kembang dan gigi mudah berlubang juga mungkin bisa dialami.
"Anak yang suka makan makanan manis berlebihan, biasanya dia jadi kurang suka makan makanan ke arah sehat, sehingga tidak seimbang nutrisinya. Makanan tinggi gula itu kalorinya tinggi tapi tidak setara karena nutrisinya tidak ada, sehingga akan mengganggu tumbuh kembangnya, apalagi kognitif," jelasnya lagi.
Untuk itu, dr. Putri mengimbau agar orangtua kini lebih memperhatikan asupan gula sukrosa anak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, mengenai Pedoman Gizi Seimbang.
Seperti diketahui, anak usia 7-12 tahun disarankan mengonsumsi gula tambahan sebanyak 2 porsi (20 gr atau setara dengan 2-3 sdm) per hari.
Baca Juga: Pengacara Ajukan Penangguhan Penahanan, Olivia Nathania Sudah Pulang?
Untuk mendukung hal tersebut, Nestlé Milo meluncurkan Milo Less Sugar, minuman cokelat bergizi pertama di Indonesia dengan 0 gram Sukrosa atau tanpa penambahan gula pasir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis