Suara.com - Selain untuk mendeteksi kanker payudara, mammogram juga berfungsi untuk mengidentifikasi jaringan padat pada payudara.
American Cancer Society (ACS) mencatat bahwa wanita yang memiliki jaringan payudara padat memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Meski begitu, jaringan pada ini ternyata sulit dilihat pada mammogram. Jadi, biasanya dokter akan melihat hasil mammogram pasien dan menggunakan Sistem Pencitraan dan Data Imaging Payudara (BIRADS).
Berdasarkan Health, kepadatan mamografi dinilai pada kisaran dari satu hingga empat, yang berarti tingkat satu menunjukkan payudara hampir seluruhnya terdiri dari jaringan lemak dan tingkat empat menggambarkan payudara memiliki 75% atau lebih jaringan padat.
Risiko kanker payudara semakin meningkat seiring tingginya tingkat kepadatan jaringan, lapor Health.
Siapa yang paling mungkin memiliki jaringan padat?
Kepadatan payudara berkaitan dengan penggunaan terapi penggunaan terapi pengganti hormon pascamenopause dan indeks massa tubuh yang rendah. Mereka yang pasca-menopause dan mengonsumsi estrogen serta progestin juga berisiko lebih tinggi memiliki kondisi ini.
Penelitian juga menunjukkan kondisi ini terkait dengan genetika. Faktor lainnya adalah usia.
Direktur pusat informasi kesehatan di Susan Komen, Susan Brown, mengatakan bahwa kepadatan payudara sering terjadi pada wanita berusia 44 tahun ke bawah yang telah menjalani mammogram (banyak yang tidak memulai melakukan mammogram sampai usia 40).
Baca Juga: 5 Makanan Ini Dipercaya Bisa Memperbesar Payudara Secara Alami, Tidak Perlu Operasi
"Seiring bertambahnya usia, kepadatan payudara mereka menurun," kata Brown.
Jaringan payudara padat tidak dapat dihilangkan. Kabar baiknya, tidak semua orang yang memiliki jaringan payudara padat akan terkena kanker. Disarankan pasien berisiko dan mereka berusia di atas 40 tahun mendapatkan mammogram rutin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan