Suara.com - Kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun rupanya dipengaruhi oleh kemauan seseorang untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Founder dan Chairman Health Collaborative Center (HCC) Dr Ray Wagiu Basrowi mengatakan kepatuhan protokol kesehatan berbanding lurus dengan keinginan mendapatkan vaksin Covid-19.
"Analisis kami menunjukkan bahwa mereka yang belum vaksin justru berpotensi untuk tidak taat prosedur kesehatan (prokes)," jelasnya, dikutip dari ANTARA.
Mereka, katanya, cenderung mengabaikan pembatasan berjarak, lebih malas untuk tidak menggunakan masker dan cuci tangan, serta cenderung tidak khawatir dengan penyakit COVID-19.
Artinya adalah, pengalaman sebagai penyintas COVID-19, atau pernah kontak erat atau pengalaman menyaksikan anggota keluarga pernah menderita COVID-19 menjadikan mereka lebih baik dan ketat dalam melakukan perilaku pencegahan COVID-19.
Dari interpretasi analisis ini, pihaknya menyimpulkan bahwa para penyintas atau orang yang pernah pengalaman kontak erat dan keluarganya pernah COVID-19, mereka kemudian akan lebih taat prokes.
Oleh karena itu, ia merekomendasikan cakupan vaksinasi wajib diperluas dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
"Karena kalau masih ada kelompok masyarakat yang tidak mendapat akses vaksin atau tidak percaya vaksin dan menolak divaksin, akan ada potensi individu tidak divaksin yang perilaku kesehatannya memburuk serta tidak taat proses untuk menjadi agen transmisi," kata Ray, di Manado, Senin.
Ray mengatakan selain itu edukasi terhadap vaksin juga perlu terus dipromosikan agar mempengaruhi mindset orang untuk mau di vaksin.
Baca Juga: Staycation Semakin Nyaman di Hyatt Regency Yogyakarta dengan Fasilitas Ini
Kebijakan untuk wajib vaksin di ruang publik juga adalah salah satu strategi pemerintah yang di apresiasi HCC dan wajib didukung semua pihak.
Berita Terkait
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya