Suara.com - Beberapa orang mungkin memiliki kebiasaan tidur mendengkur. Kebiasaan ini bisa disebabkan oleh pilek atau alergi yang akan menyumbat saluran hidung ketika tidur.
Rebecca Robbins, seorang instruktur di divisi obat tidur untuk Harvard Medical School mengatakan tidur mendengkur adalah hal yang wajar terjadi dan bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan.
Tapi, tidur mendengkur juga bisa menjadi tanda kunci dari apnea tidur obstruktif, gangguan tidur serius ketika seseorang berhenti bernapas selama 10 detik atau lebih pada satu waktu.
"Anda harus mulai khawatir ketika suasa dengkuran terdengar keras, paru dan terganggu oleh jeda napasnya," kata Rebecca Robbins dikutip dari CNN.
Ahli memperkirakan bahwa setidaknya 25 juta orang Amerika dan 936 orang di seluruh dunia mungkin menderita apnea tidur obstruktif yang tidak terdiagnosis.
Apnea tidur obstruktif ini terjadi ketika otak tidak atau telat memberi tahu tubuh untuk tetap bernapas ketika tidur. Gangguan tidur ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan saluran udara oleh jaringan lunak yang lemah.
"Anda harus menggunakan perut dan dada untuk mencoba menghirup dan mengeluarkan udara. Tapi, Anda akan kesulitan melakukannya karena obstruksi di saluran napas bagian atas," kata Dr. Raj Dasgupta, seorang profesor kedokteran klinis di Keck School of Medicine di University of Southern California.
Jika tak diobati, American Academy of Sleep Madicine mengatakan apnea tidur obstruktif meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, depresi hingga kematian dini.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi kebiasaan Anda tidur mendengkur itu sudah membahayakan kesehatan atau tidak, antara lain:
Baca Juga: Ilmuwan Mengembangkan Obat Oral dengan Fungsi Ganda untuk Diabetes
1. Suara dengkuran
Tidur mendengkur bisa menjadi indicator utama dari suatu masalah kesehatan. Dasgupta mengatakan bahwa suata mendengkur yang terlalu keras dan menjengkelkan adalah hal yang harus diwaspadai.
2. Kelelahan di siang hari
Kelelahan di siang hari bisa menjadi indicator utama dari kurang tidur. Hal ini bisa menjadi gejala apnea tidur, terlebih disertai dengan mendengkur.
Robbins mengatakan bahwa rasa ngantuk di siang hari salah satu prediktor kuat dari sleep apnea. Seseorang bisa saja tidur di mana pun, seperti tidur setelah makan siang atau tidur ketika menonton film di bioskop.
3. Terengah-engah
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025