Suara.com - Penyakit flu yang umum dialami masyarakat dapat mengakibatkan komplikasi serius, terutama pada kelompok rentan. Menurut data World Health Organization (WHO) pada 2018, 3 hingga 5 juta orang di seluruh dunia terkena infeksi influenza berat setiap tahun.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan 290 ribu hingga 650 ribu orang meninggal per tahunnya. Sebagai salah satu penyakit yang juga membahayakan, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid mengatakan, jika tindakan pencegahan terutama di masa pandemi seperti saat ini adalah langkah yang baik.
"Saat ini, kasus Covid-19 sudah menurun seiring meningkatnya cakupan vaksinasi Covid-19. Namun, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi sesuai dengan jadwal dan rekomendasi dokter demi melindungi diri dari penyakit infeksi yang berbahaya seperti influenza," ungkap dia dalam konferensi pers virtual yang digelar Kemenkes, IIF, PERALMUNI dan Sanofi Pasteur, pada Jumat (19/11/2021).
Terlebih lagi, vaksinasi flu dinilai penting untuk mencegah timbulnya koinfeksi dengan infeksi virus Covid-19 yang dapat mengakibatkan komplikasi serius. Selain itu, lanjut dia pemberian vaksin flu dan vaksin Covid-19 dapat ditoleransi dengan baik sesuai prosedur vaksinasi.
WHO sendiri merekomendasikan pemberian vaksin flu musiman sekali setahun pada individu mulai dari usia enam bulan hingga usia dewasa, khususnya untuk anak dan kelompok dengan risiko tinggi.
Vaksinsi flu sendiri memiliki efektivitas selama satu tahun, dan untuk perlindungan optimal perlu dilakukan pengulangan setiap satu tahun sekali karena galur atau strain virus flu yang dominan beredar dapat berubah-ubah.
Dengan vaksinasi, masyarakat akan terlindungi dari flu, dan apabila masih terserang penyakit flu, gejala dan akibat yang ditimbulkan tidak akan seberat yang tidak vaksin.
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) menjelaskan, jika dalam dekade terakhir ini, para ilmuwan memperkirakan bahwa pandemi berikutnya dapat disebabkan oleh virus influenza.
"Di musim influenza mendatang, kita menghadapi kompleksitas dan tantangan kemungkinan koinfeksi penyakit flu dan infeksi virus Covid-19. Oleh karena itu, PERALMUNI kembali mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi influenza agar kita bisa saling melindungi sekaligus mengendalikan pandemi Covid-19 secara efisien dan mencegah influenza musiman," tutup dia.
Baca Juga: Target Cakupan Vaksinasi 70 Persen di Akhir Tahun Bakal Tercapai? Ini Kata Satgas COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis