Suara.com - Gigitan serangga memang terlihat kecil dan rasa sakitnya masih bisa ditahan. Karenanya, banyak orang membiarkannya hingga sembuh sendiri.
Gejala dari gigitan serangga bisa berupa gatal, kemerahan, dan peradangan di sekitar kulit yang digigit. Cara penyembuhannya cukup mudah.
Para ahli menyarankan untuk membersihkan area yang digigit dengan air hangat dan menggunakan kompres dingin untuk meredakan peradangannya.
Para ahli juga tidak menyarankan Anda untuk menggaruknya, sebab hal ini bisa memperparah gejala, lapor Health Digest.
Terlepas dari jenis serangganya, area gigitan yang semakin parah atau Anda mengalami gejala lain yang tidak biasanya, maka perlu diwaspadai.
Misalnya, nyamuk pembawa penyakit membuat Anda mengalami demam, mual, nyeri tubuh dalam waktu dua minggu setelah digigit, maka Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Gigitan laba-laba juga perlu diperhatikan, sebab dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Tandanya bisa berupa kesulitan bernapas atau wajah membengkak.
Dokter Kavita Monteiro dari HealthEast Clinic mengatakan bahwa gigitan jenis kutu tertentu juga perlu diperhatikan.
"Kutu berkaki hitam yang menempel lebih dari 24 jam juga perlu dikahwatirkan. Sebab, kutu ini dapat membawa penyakit. Setelah 24 jam, kutu ini lebih mungkin menularkan penyakit Lyme," jelas Monteiro.
Baca Juga: Tak Cuma Kantong Semar, 6 Tumbuhan Pemakan Serangga Adalah Sebagai Berikut
Selain itu, pakar kesehatan juga memperingatkan harus segera memeriksakan diri ketika gigitan serangga berubah menjadi nanah atau muncul lepuh di sekitar gigitan.
Tanda parah lainnya dari gigitan serangga yang perlu diwaspadai adalah detak jantung cepat, mengi, disorientasi, mual, hingga pingsan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?