Suara.com - Salah satu kebiasaan yang selalu dialami banyak orang adalah mengantuk setelah makan. Tapi faktanya, hal ini tidak hanya dialami manusia saja, hewan juga bisa mengalaminya.
Para peneliti menyebut fenomena ini sebagai 'kantuk postprandial', atau food coma.
Menurut Time, beberapa ahli berhipotesis bahwa kita semua memiliki 'sinyal kewaspadaan' bawaan yang membuat mereka tetap terjaga dan waspada saat lapar.
Sinyal-sinyal ini membantu kita menemukan dan memeroleh makanan. Oleh karenanya, begitu kita makan banyak, sinyal kewaspadaan ini menghilang dan digantikan oleh perasaan lelah, atau dalam kondisi ini mengantuk.
Sementara ilmuwan yang lain berteori bahwa perubahan sirkulasi darah setelah makan lah yang menjadi penyebab mengantuk setelah makan.
"Aliran darah ke usus kecil meningkat secara dramatis setelah seseorang makan dan saat darah dipompa ke usus untuk memicu pencernaan, penurunan aliran darah ke orak dapat memicu perasaan mengantuk," jelas profesor ilmu kesehatan di Universitas Kyorin Jepang, Tomonori Kishino.
Namun, beberapa penelitian sebelumnya tidak mendukung hipotesis tersebut, aliran darah ke otak setelah makan tidak berubah.
Tetapi beberapa penelitian Kishino menemukan bahwa orang yang melewatkan sarapan mengalami penurunan drastis aliran darah setelah mereka makan siang.
"Melewatkan sarapan dapat 'menempatkan beban berat' pada tubuh setelah makan siang dengan menyebabkan perubahan yang lebih besar dalam (aliran darah)," kata Kishino. Hal itu dapat menyebabkan kantuk.
Baca Juga: Gegara Hobi Makan Pedas, Nikita Mirzani Pernah Alami Kondisi Kehilangan Kesadaran
Sementara para ilmuwan masih mencari tahu penyebab persis mengapa food coma terjadi, mereka sudah mulai memahami beberapa faktor risikonya, salah satunya makan dalam jumlah besar.
Penelitian pada lalat buah menunjukkan bahwa ukuran makan adalah pendorong kuat kantuk setelah makan. Begitu juga makanan yang sarat garam atau protein.
Alasannya? Peneliti mengatakan karena tidur membantu pencernaan.
Dalam salah satu penelitian oleh profesor ilmu saraf di Scripps Research Institute Florida, William Ja, terhadap lalat buah, menemukan tidur mengubah cara lalat menyerap makronutrien tertentu, termasuk protein.
"Ini akan mendukung gagasan bahwa kantuk setelah makan memengaruhi penyerapan nutrisi usus," ujar Ja.
Tetapi, Ja mengatakan bahwa temuannya jangan buru-buru ditafsirkan untuk manusia juga.
"Kami dapat melihat [efek yang diamati] karena kami menggunakan ratusan lalat dan ribuan makanan. Tetapi angka-angka ini jelas jauh lebih sulit ditiru pada manusia," tambah Ja.
Sebuah studi pada 2018 menemukan bahwa makanan tinggi lemak dan karbohidrat dapat menyebabkan kantuk dan peningkatan beberapa penanda peradangan, terutama di kalangan orang dewasa penderita obesitas.
Namun, masih banyak ketidakpastian dan kontradiksi mengenai makanan tertentu dan pengaruhnya terhadap kelelahan atau kantuk pasca makan.
Ja menyarankan makan dalam porsi kecil apabila ingin menghindari food coma. Taktik ini kemungkinan sangat efektif saat makan siang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit