Suara.com - Jerawat jadi salah satu masalah kulit yang sering dialami banyak orang. Selain di wajah, jerawat bisa saj muncul di area tubuh lain seperti leher, bahu, lengan atas, dada, dan punggung.
Jerawat yang hanya ditemukan pada area punggung, dada, leher dan lengan atas, bisa jadi bukan jerawat biasa seperti umum terjadi di wajah, melainkan jerawat yang disebabkan oleh jamur atau dalam bahasa medis disebut sebagai malassezia folliculitis.
Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), berikut tujuh fakta mengenai jerawat jamur dan bedanya dengan jerawat biasa.
1. Pengertian jerawat jamur
Istilah medis untuk jerawat akibat jamur disebut Malassezia Folliculitis. Malassezia folliculitis merupakan radang pada kelenjar sebum yang disebabkan jamur golongan Malassezia.
Jamur tersebut dapat ditemukan pada sekitar 75-98 persen kulit orang yang sehat. Bila jumlahnya bertambah banyak, puncaknya saat remaja dan dewasa muda seiring dengan berkembangnya kelenjar sebum dan dipicu oleh berbagai faktor pencetus, maka akan menyebabkan penyakit kulit seperti jerawat, ketombe, penyakit jamur panu dan malassezia folliculitis.
2. Usia rentan alami malassezia folliculitis
Beberapa penelitian menyebutkan malassezia folliculitis banyak ditemukan pada usia sekitar12-62 tahun dengan rata-rata paling banyak pada usia 26 tahun.
3. Area tubuh yang berisiko
Baca Juga: Ampuh! 8 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat di Wajah, Andalkan Bahan Aktif hingga Laser
Malassezia folliculitis banyak ditemukan pada area punggung bagian atas, dada, bahu dan lengan atas. Malassezia folliculitis jarang mengenai wajah, namun bila ada sering salah didiagnosis sebagai acne arau jerawat biasa.
4. Faktor pencetus
Beberapa kondisi seperti diabetes mellitus, infeksi HIV, kehamilan, kanker, pengobatan dengan antibiotik oral dan kortikosteroid oral jangka panjang atau obat-obatan yang dapat menekan sistem pertahanan tubuh lainnya dapat mencetuskan malassezia folliculitis.
Lingkungan dengan kelembaban yang tinggi juga merupakan faktor yang sangat berperan meningkatkan kejadian malassezia folliculitis.
Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur.
5. Gejala
Tag
Berita Terkait
-
3 Toner AHA BHA untuk Menghilangkan Bekas Jerawat bagi Pemilik Kulit Kombinasi, Eksfoliasi Aman
-
4 Serum dengan Kombinasi Aloe Vera & Cica, Duo Andalan Kulit Rentan Jerawat
-
Bebas Jerawat! 5 Foundation Lokal Non-Comedogenic Aman untuk Kulit Sensitif
-
4 Cleanser Korea dengan Green Tea untuk Bersihkan Kotoran dan Lawan Jerawat
-
5 Sabun Mandi Non SLS Terbaik untuk Jerawat Punggung yang Bikin Kulit Mulus
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?