Suara.com - Sejak awal pandemi virus corona Covid-19, protokol kesehatan yang selalu digaungkan adalah cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Tapi sekarang, para ilmuwan menemukan cara baru untuk menurunkan risiko infeksi virus corona. Mereka menemukan permen karet bisa bertindak sebagai "jaring" untuk menjebak partikel virus corona Covid-19, dan menyebut bahwa mengunyah permen karet bisa membatasi jumlah virus dalam air liur. Wah, kabar baik, nih!
Wilayah Eropa masih menjadi pusat kasus Covid-19. Dalam 24 jam terakhir, total kasus baru Covid-19 di Eropa tercatat 403.331 dari 618.284 kasus baru yang tercatat di seluruh dunia, data pada situs worldometers per Kamis (25/11) pukul 07.30 WIB. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyebab di balik lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tersebut.
Selengkapnya, simak artikelnya di bawah ini, ya!
1. Peneliti: Mengunyah Permen Karet Bisa Cegah Penularan Virus Corona Covid-19
Sejak awal pandemi virus corona Covid-19, protokol kesehatan yang selalu digaungkan adalah cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Tapi sekarang, para ilmuwan menemukan cara baru untuk menurunkan risiko infeksi virus corona.
Mereka menemukan permen karet bisa bertindak sebagai "jaring" untuk menjebak partikel virus corona Covid-19. Penelitian menemukan mengunyah permen karet bisa membatasi jumlah virus dalam air liur.
2. WHO Ungkap Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 dan Kematian Tinggi di Eropa
Wilayah Eropa masih menjadi pusat kasus Covid-19. Dalam 24 jam terakhir, total kasus baru Covid-19 di Eropa tercatat 403.331 dari 618.284 kasus baru yang tercatat di seluruh dunia, data pada situs worldometers per Kamis (25/11) pukul 07.30 WIB.
Baca Juga: 40 Persen Masyarakat Belum Divaksinasi, Epidemiolog Minta Prokes Dijalankan Ketat
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa paparan virus corona varian Delta yang lebih menular turut menjadi salah satu faktor pemicu lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tersebut. Selain itu, masih ada faktor lain, terutama lambatnya distribusi vaksin.
3. Tak Bertulang, Penis Patah Mitos Atau Fakta
Beberaoa kali dikabarkan adanya insiden penis patah saat melakukan hubungan seksual. Tapi karena penis tidak memiliki tulang, pertanyaannya kejadian penis patah mitos atau fakta ya?
Dikonfirmasi langsung oleh Spesialis Urologi, dr. Taufik Rakhman Taher, Sp. U, insiden penis patah adalah fakta dan bukan mitos. Dalam istilah medis kejadian penis patah disebut dengan fraktur penis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru