Suara.com - Kebanyakan orang, biasa mengabaikan warna feses atau kotoran ketika buang air besar (BAB). Padahal, warna feses bisa menggambarkan masalah kesehatan tertentu, misalnya feses berwarna hijau.
Pada dasarnya, perubahan bentuk dan warna feses tergantung pada diet. Tapi, perubahan drastisnya juga bisa menunjukkan masalah kesehatan serius.
Feses yang berwarna hijau bisa terjadi karena Anda mengonsumsi lebih banyak sayuran hijau dalam makanan sehari-hari, seperti kangkong, brokoli dan bayam.
Makanan berwarna biru juga bisa membuat feses menjadi hijau, seperti blueberry. Pewarna tertentu dalam makanan, seperti warna biru, ungu, dan hitam juga bisa mengubah tinja menjadi hijau ketika BAB.
Meski begitu, Anda harus berhati-hati dengan feses berwarna hijau yang tidak disebabkan oleh konsumsi sayuran hijau, makanan berwarna biru atau pewarna makanan lainnya.
Karena dilansir dari The Sun, feses berwarna hijau juga bisa disebabkan oleh empedu, yang merupakan tanda bahwa hati dan pankreas Anda bekerja dengan baik.
Tapi, feses berwarna hijau yang disertai dengan rasa tidak enak badan dan diare mungkin disebabkan oleh bakteri pada usus, seperti salmonella, giardia atau norovirus.
Semua bakteri itu bisa menyebabkan diare, sehingga feses lewat terlalu cepat melalui usus atau bakteri yang membantu mengubahnya menjadi coklat. Obat-obatan juga bisa mengubah feses menjadi hijau, termasuk beberapa antibiotik, kontrasepsi, dan suplemen zat besi.
Jadi, feses berwarna hijau itu pertanda baik bahwa Anda sering makan sayuran hijau. Hati Anda menghasilkan empedu untuk membantu pencernaan dan membuat tinja kehijauan.
Baca Juga: Varian Virus Corona Covid-19 dengan 32 Mutasi Ditemukan di 3 Negara
Namun, Anda harus mencuri nasihat medis bila feses berwarna hijau disertai beberapa kondisi ini.
- Anda merasa tidak enak badan dan feses berwarna hijau meskipun sedang tidak makan sayuran hijau.
- Konsistensi feses berubah dan warnanya menjadi hijau.
- Feses berubah warna dari coklat menjadi hijau meskipun tidak melakukan perubahan pola makan.
- Feses menjadi hijau setelah transplantasi sumsum tulang
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?