Suara.com - Libur Natal dan Tahun Baru 2022 perlu dijaga dengan ketat, untuk mencegah kenaikan kasus COVID-19 di awal tahun depan. Untuk itu, pelaksanaan ibadah Natal 2021 pun perlu mendapat perhatian.
Salah satunya adalah adanya opsi melaksanakan ibadah Natal 2021 dari rumah oleh gereja. Usulan ini diutarakan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, dokter Reisa Broto Asmoro.
"Secara daring dengan tata ibadah yang telah disiapkan oleh para pengurus dan pengelola gereja agar kapasitas gereja tidak melebihi 50 persen dari batas maksimum," kata Reisa mengutip ANTARA.
Ia meminta kepada umat kristen yang akan beribadah dan merayakan hari raya Natal 2021, dan terutama panitia di gereja-gereja, membentuk satuan tugas protokol kesehatan penanganan COVID-19. Satgas ini diharapkan berkoordinasi dengan satuan tugas penanganan COVID-19 daerah yang bertujuan menjamin keamanan dan keselamatan jemaat selama pelaksanaan ibadah dan perayaan natal.
"Kami yakin KWI, PGI, dan organisasi keagamaan nasrani lain sudah punya rujukan prokes dan pengaturan ibadah yang baik karena ini merupakan natal kedua yang kita alami di masa pandemi COVID-19, " katanya.
Masyarakat yang merayakan Natal 2021 serta Tahun Baru 2022 di rumah pun lebih diuntungkan karena dapat menjaga kesehatan dan kehangatan keluarga.
"Ini bukan tahun baru pertama kita tidak berlebihan merayakan, ini kali kedua kita merayakan. Kita mesti bersyukur dengan khidmat di rumah saja bersama orang tercinta dan keluarga tersayang," ucapnya.
Masyarakat harus memperhatikan potensi bencana lain yang bukan hanya bencana alam seperti banjir, longsor, dan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lain, tapi juga bencana akibat COVID-19. Pencegahan pun lebih baik dibandingkan baru bereaksi saat banyak korban berjatuhan.
"Mencegah dan bersiap siaga jauh lebih baik daripada mengobati dan merehabilitasi atau merekonstruksi," imbuhnya.
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru 2022, dr Reisa Minta Masyarakat Tunda Mudik
Menurutnya, Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 adalah ajang pembuktian bahwa Indonesia mampu keluar dari pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Disamping itu tes, testing, tracing, dan treatment juga akan tetap digencarkan agar PPKM tetap bisa dijaga di level 1 atau terkendali.
"Program vaksinasi juga dipercepat agar mencapai 70 persen sasaran di akhir tahun ini sehingga menambah kekebalan bersama yang telah berhasil mengurangi angka hospitalisasi atau perawatan rumah sakit dan memotong angka kematian dengan drastis," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Review Film Gereja Setan: Horor Mencekam yang Mengguncang Jiwa dan Iman
-
Sinopsis Film Gereja Setan, Terinspirasi Kisah Nyata Mongol Stres
-
5 Film Horor Tayang di Bioskop September 2025, Dijamin Bikin Merinding!
-
CEK FAKTA: Viral Video Sekum PGI Umumkan Bantuan Gereja via WhatsApp
-
29 Warga Luka-Luka dan Satu Gereja Rusak Akibat Gempa Bumi Poso
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025