Entertainment / Gosip
Selasa, 30 Desember 2025 | 11:22 WIB
Habib Jafar. (Instagram/husein_hadar)
Baca 10 detik
  • Habib Husein Jafar mengungkapkan pernah melempar batu ke gereja saat hadir di kanal YouTube Maia Estianty.
  • Tindakan radikal tersebut didorong faktor lingkungan homogen dan rasa kebanggaan kelompok, bukan kebencian.
  • Ia menyimpulkan bahwa kebingungan atau kebencian muncul dari ketidaktahuan terhadap hal yang belum dikenali.

Suara.com - Habib Husein Jafar Al Hadar baru saja hadir menjadi bintang tamu di kanal YouTube Maia Estianty. Dalam obrolannya, ia sempat bicara soal tindakan yang radikal.

Habib Husein Jafar menerangkan, kalau dulu, ia pernah melempar batu ke Gereja. Hal itu jelas mengejutkan Maia Estianty yang mendengar cerita sang Habib.

"Dulu aku kan ngelemparin gereja," kata Habib Jafar pada video yang hadir pada Senin, 29 Desember 2025.

"Masa? Wih radikal sampeyan berarti," timpal Maia Estianty.

Habib Jafar menjelaskan tindakan vandalisme tersebut bukan karena benci. Melainkan faktor lingkungan dan ketidaktahuan.

"Pendidikan ayahku sangat toleran. Tapi lingkungan aku homogen, aku di Kampung Arab isinya orang Arab terus semua. Tapi tidak ada pendidikan gitu, cuman ya kayak kita ngerasa, wah kayak pride nih, Arab pride, Islam pride," paparnya.

Atas dasar kebanggaan itu, Habib Jafar memiliki ide, melempar gereja dengan batu. Alasan lain juga karena menurutnya ada bunyi yang unik.

"Akhirnya sekaligus ada nuansa bercandanya, ada nuansa seru-seruannya. Karena gereja HKBP mungkin ya atau Pantekosta itu kan bentuknya seng memanjang gitu. Jadi kalau dilempar batu seru bunyinya tung tung tung tung," kenang Habib Jafar.

Maia Estianty lantas menegaskan, "Jadi ngelempar gereja bukan karena pengen ngelempar benci, tapi karena pengen seru suaranya?"

Baca Juga: Maia Estianty Dihujat karena Tampak Cuek, Dul Jaelani Justru Nangis Tahu Alyssa Daguise Hamil

Habib Husein Jafar pun mengiyakan. Namun dari sini, sang Habib mengajarkan sebuah ilmu.

"Kita biasanya cenderung bingung atau bahkan benci kepada sesuatu yang tidak kita kenali kan," kata Habib Jafar.

Habib Jafar pun pernah menyangka kalau yang baik itu hanya orang Islam. Sampai ia mengenal seorang non muslim baik hati.

"Kok baik? Padahal dia Katolik. Katolik kok baik gitu? Karena kita ngiranya bahwa yang baik cuman Islam, cuman orang Islam," pungkasnya.

Load More