Suara.com - Gastroesophageal reflux disease atau juga biasa dikenal dengan GERD, merupakan kondisi refluks asam dapat menjadi masalah akut dan kronis. Kondisi tersebut terjadi ketika asam lambung mengalir dari lambung kembali ke kerongkongan - yang menghubungkan organ ke tenggorokan.
Bagi kebanyakan orang, itu akan terjadi sesekali, tetapi GERD kronis jangka panjang yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan permanen. Lantas bagaimana mengetahui bahwa kerusakan dari GERD bisa permanen?
Dilansir dair Express UK, sensasi terbakar yang disebabkan oleh asam lambung terjadi ketika melapisi dan mengobarkan dinding kerongkongan. Biasanya, muncul setelah makan, dan tingkat keparahannya tergantung pada seberapa banyak asam mengalir kembali dan seberapa tinggi kenaikannya.
Orang akan mengalami satu - atau lebih - dari lima gejala.
Ini dapat mencakup:
- Sensasi terbakar di dada (heartburn)
- Sakit dada
- Kesulitan menelan
- Makanan atau cairan asam naik ke tenggorokan atau mulut
- Terasa ada benjolan di tenggorokan
- Asam lambung sementara dapat meninggalkan kerongkongan sensitif setelah mereda.
Asam yang persisten dan tidak diobati akan meninggalkan kerusakan permanen. Dokter telah mengidentifikasi berbagai kondisi, yang sebagian besar mudah diobati.
Tetapi beberapa dapat berfungsi sebagai prekursor untuk penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker.
Potensi komplikasi GERD meliputi:
- Kerongkongan Barrett
- Esofagitis erosif
- Kerongkongan yang menyempit (dikenal sebagai striktur esofagus)
- Penyakit gigi
- Asma kambuh
Kerongkongan Barrett
Baca Juga: Ngeri! Kanker Paru Jadi Penyakit Kanker Paling Mematikan di Dunia
Menurut Harvard Health, kerongkongan Barrett adalah salah satu kondisi terkait GERD yang paling mengkhawatirkan dan dapat berkembang menjadi kanker kerongkongan.
Gejalanya meliputi:
- Sering mulas
- Regurgitasi makanan yang tertelan atau asam lambung
- Kesulitan menelan
- Nyeri dada (lebih jarang)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis