Suara.com - Pandemi Covid-19 memang pertama kali dimulai di Wuhan, China. Tapi, sejak kasus pertama ditemukan, China dengan sangat sigap mampu mengendalikan situasi.
Data terbaru menunjukkan sejak munculnya Covid-19, China mencatatkan kurang dari 100 ribu kasus dengan jumlah kematian kurang dari 4,7 ribu jiwa.
Masyarakat China yang sudah divaksinasi penuh (fully vaccinated) sebesar 1,11 miliar jiwa atau sekitar 79,2 persen. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang memiliki penduduk kurang dari seperempat negeri tirai bambu kini memiliki total kasus Covid-19 sebesar 49 juta dengan korban meninggal dunia sebesar 787 ribu jiwa.
Penduduk Amerika yang telah divaksinasi penuh baru sekitar 59,7 persen sebuah capaian yang masih di bawah Jepang (77,5 persen), Italia (74,1 persen), Inggris (69,1 persen), Jerman (68,9 persen), Brazilia (64,2 persen) bahkan Thailand (59,8 persen).
Menurut Rektor Unira Malang, Rois Syuriyah PCINU Tiongkok 2017-2021, Imron Rosyadi Hamid dengan mengutip Fukuyama, ada tiga faktor kapasitas negara (state capacity), kepercayaan sosial (social trust), dan kepemimpinan (leadership).
"Artinya, negara dengan aparatur yang kompeten, pemerintahan yang suaranya didengar rakyat, dan kepemimpinan yang efektif akan mampu mengatasi persoalan pandemi dengan baik. Sebaliknya, negara dengan aparatur yang tak berfungsi (disfunctional apparatus), rakyat yang terpolarisasi dan kepemimpinan yang lemah akan semakin memperburuk dampak pandemi," ujar Imron dalam keterangan tertulisnya.
Imron memaparkan pada periode akhir 2019 hingga awal 2020, China telah melakukan respon kedaruratan secara cepat dan terintegrasi. Salah satunya dengan membangun rumah sakit khusus Covid-19 Huoshenshan di Wuhan sebagai upaya melokalisir penyebaran virus mematikan ini ke pasien non Covid.
Rumah sakit seluas 33.900 meter persegi dengan kapasitas 1000 tempat tidur dan dilengkapi fasilitas jaringan 3G,4G, dan 5G ini dibangun hanya dalam waktu 10 hari dengan menggunakan bangunan rakitan dilengkapi teknologi BIM (building information modeling) yang canggih dan mempekerjakan 1400 tenaga konstruksi selama 24 jam non stop.
Tidak itu saja, menjelang pengoperasiannya di awal Februari 2020, ada 10 ribu sukarelawan dari seluruh China bahu membahu melakukan penataan (installment) ruang perawatan yang dilengkapi dengan fasilitas canggih untuk para pasien.
Baca Juga: Diisolasi di RS, Angka Pasien Covid-19 Meningkat di 6 Provinsi Jelang Nataru
Pada Bulan Maret 2020 China bisa mengendalikan penyebaran Covid 19 secara efektif dan upaya penyembuhan pasien dan munculnya kasus baru bisa diturunkan secara signifikan.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pernah menyebut upaya mobilisasi yang dilakukan pemerintah China dalam melawan Covid-19 ini sebagai hal yang belum pernah dia lihat sepanjang hidupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya