Suara.com - Masyarakat yang sehat memiliki banyak manfaat bagi bangsa dan negara. Karena itulah, penting bagi pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduknya.
Untuk melakukannya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono berjanji akan menerapkan Kampung Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di seluruh Indonesia.
Hal ini ia sampaikan saat mengunjungi salah satu Kampung Germas di Desa Pranggong, Kecamatan Andong, Boyolali Jawa Tengah, Jumat (10/12/2021).
"Saya berjanji Kampung Germas akan dikembangkan di seluruh Indonesia, bisa jadi percontohan untuk daerah lain," ujar Wamenkes Dante, dalam sambutannya di Aula Desa Pranggong.
Perlu diketahui, Germas adalah gerakan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi germas seperti menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dengan istirahat cukup minimal 8 jam sehari, makan gizi seimbang sayur, buah, protein, karbohidrat dan vitamin, serta rutin melakukan aktivitas fisik.
Wamenkes Dante menambahkan, setelah terbukti mampu berdampak pada kesehatan warga desa di Kampung Germas, nantinya kepala desa akan diminta memberikan kiat dan caranya membangun Kampung Germas.
"Mungkin pak kepala desa nanti di undang ke Jakarta untuk menyampaikan, apa yang dilakukan di Kampung Germas ini," terang Wamenkes Dante.
Langkah ini dilakukan agar gerakan Germas bisa diterapkan di seluruh Indonesia, sehingga perilaku hidup sehat tetap berlanjut dan bisa menanggulangi berbagai penyakit yang menyerang masyarakat.
Baca Juga: Cegah Kematian Ibu Hamil, Wamenkes Dante Bakal Sebar USG di Semua Puskemas Indonesia
"Salah satu upaya penanggulangan kesehatan, dengan membangun iklim konsisten integratif, bersama-sama tidak hanya sektor kesehatan, pemerintah daerah dan juga masyarakat, salah satu bukti nyata dengan adanya Kampung Germas," ungkap Wamenkes yang juga Dokter Spesialis Penyakit Dalam itu.
Adapun Kampung Germas yang berhasil dibangun di Desa Pranggong, sangat sarat dengan pemanfaatan lingkungan sekitar, seperti memanfaatkan perkarangan rumah untuk menanam sayur dan buah, rutin melakukan senam seminggu sekali, dan pemeriksaan kesehatan anak sebulan sekali.
Berita Terkait
-
Jangan Sampai Terlambat! Wamenkes Ingatkan Pentingnya Cek Kesehatan Gratis Sebelum Komplikasi
-
Korban TPPO Akan Didaftarkan Jadi Peserta BPJS PBI, Ini Kata Wamenkes
-
Kemenkes: Kualitas Air Minum Indonesia Makin Membaik
-
Cegah Diabetes! Wamenkes Ingatkan Pentingnya Cek Gula Darah Rutin
-
Semiliar Penduduk Bumi Meninggal Akibat Tuberkulosis, Indonesia Kedua Tertinggi di Dunia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja