Suara.com - Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Seseorang yang alami gangguan mental, bisa saja terdampak pada kesehatan fisiknya. Begitu pula sebaliknya.
Kecemasan dan depresi mungkin termasuk salah dua jenis gangguan mental yang umum diketahui masyarakat. Namun, secara umum, ada sembilan jenis gangguan mental yang bisa terjadi pada siapa saja. Dikutip dari Ruang Guru, ini dia sembilan jenis gangguan mental tersebut.
1. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)
Seseorang dengan masalah ini mengalami gangguan kecemasan saat merespons suatu objek atau situasi. Biasanya penderita akan mengalami rasa ketakutan yang hebat disertai dengan perubahan tanda fisik, seperti detak jantung yang semakin cepat, berkeringat, merasa pusing, serta sulit berkonsentrasi atau tidur.
Kecemasan saat berada di tempat umum, kepanikan dan fobia terhadap sesuatu, juga termasuk ke dalam anxiety disorder. Orang dengan gangguan kecemasan ini berisiko sering merasa cemas, ketakutan, serta kekhawatiran berlebih.
2. Gangguan Suasana Hati (Mood Disorder)
Gangguan ini juga disebut gangguan afektif yang membuat penderitanya merasa sedih terus menerus, dan juga perasaan bahagia yang berlebihan. Perpindahan emosional atau fluktuasi dari perasaan bahagia menjadi sedih terjadi secara ekstrem.
Gangguan suasana hati ini dikenal juga dengan bipolar disorder. Beberapa contoh gangguan lainnya seperti depresi jangka panjang, gangguan afektif musiman, perubahan suasana hati dan iritabilitas yang terjadi selama fase pramenstruasi, serta depresi karena penyakit fisik.
3. Gangguan Psikotik (Psychotic Disorder)
Gangguan psikotik termasuk gangguan jiwa parah yang menyebabkan munculnya pemikiran dan persepsi yang tidak normal, misalnya penyakit skizofrenia. Gejala paling umum dari gangguan ini adalah halusinasi (mendengar, melihat, atau merasakan sesuatu yang tidak ada), serta delusi (mempercayai hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi).
4. Gangguan Makan (Eating Disorder)
Eating disorder adalah penyakit serius dan sering kali fatal akibat gangguan parah pada perilaku makan seseorang. Gangguan paling umum adalah anoreksia (menganggap diri kelebihan berat badan padahal tidak), bulimia nervosa (makan dalam jumlah besar yang kemudian dikeluarkan secara paksa misalnya muntah), dan binge-eating (makan berlebihan dan sulit dihentikan).
5. Gangguan Obsesif-Kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder atau OCD)
Seseorang dengan gangguan OCD selalu memiliki pikiran atau obsesi yang konstan terhadap sesuatu, sehingga mendorongnya untuk melakukan hal yang sama secara berulang-ulang. Salah satu contohnya, orang yang merasa ketakutan dengan kuman atau debu yang membuatnya terus menerus mencuci tangan atau anggota tubuh lainnya.
Baca Juga: Benarkah Marathon Film Bisa Sebabkan Gangguan Masalah Kesehatan? Begini Menurut Peneliti
6. Gangguan Kontrol Impuls dan Kecanduan (Impulse Control and Addition Disorder atau ICAD)
Orang dengan gangguan ICAD tidak dapat menahan dorongan untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain. Beberapa contoh dari gangguan ini antara lain, pyromania (menyulut api hingga menyebabkan kebakaran) dan kleptomania (mencuri).
Penderita ini juga biasanya kecanduan terhadap alkohol dan obat-obatan, atau kecanduan pada aktivitas tertentu seperti seks atau berbelanja.
7. Gangguan Kepribadian (Personality Disorder)
Personality disorder adalah gangguan terhadap kepribadian seseorang dan membuatnya memiliki pola pikir, perasaan, atau perilaku yang sangat berbeda dengan kebanyakan orang.
Jenis gangguan kepribadian antara lain borderline personality disorder, yaitu perubahan suasana hati yang intens, ketakutan akan ditinggalkan, perilaku impulsif dan tidak stabil.
Gangguan lainnya adalah antisocial personality disorder yang membuatnya seperti mengabaikan perasaan atau kebutuhan orang lain, memanipulasi orang lain untuk kepentingan dirinya, tidak merasa bersalah atas tindakan buruk yang dilakukan, dan sebagainya.
8. Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder atau PTSD)
PTSD dapat muncul pada seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatis atau mengerikan, seperti pelecehan fisik dan seksual, kematian tak terduga dari orang yang dicintai, atau bencana alam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa