Suara.com - Kemuculan varian Omicron cukup mengkhawatirkan, karena memiliki lebih dari 30 mutasi. Beberapa negara pun memperbarui aturan pencegahannya, seperti memakai masker setiap waktu dan upaya suntikan booster vaksin Covid-19.
Karena, varian Omicron ini berpotensi mendorong gelombang infeksi lebih lanjut, termasuk di antara mereka yang sudah vaksin Covid-19. Sehingga, updaya suntikan booster vaksin Covid-19 mungkin menjadi cara terbaik untuk mencegah infeksi varian Omicron.
Upaya suntikan booster vaksin Covid-19 yang awalnya ditujukan pada kelompok rentan. Kini, upaya ini diperluas ke semua orang yang berusia 18 tahun.
Suntikan booster vaksin Covid-19 ini bertujuan mengembalikan perlindungan dari dua dosis vaksin Covid-19 sebelumnya yang telah berkurang seiring waktu.
Pada akhirnya, suntikan booster vaksin Covid-19 untuk meningkatkan perlindungan dari dua dosis vaksin sebelumnya bisa membantu menurunkan risiko rawat inap.
Upaya suntikan booster vaksin Covid-19 ini sangat penting, karena indikasi awal varian Omicron ini lebih menular dibandingkan varian virus corona lainnya dan meningkatkan risiko infeksi ulang.
Tetapi, infeksi varian Omicron ini hanya menyebabkan gejala yang tidak terlalu parah bila dibandingkan varian virus corona lainnya.
"Tapi, kita haru berhati-hati. Karena, kita hanya melihat populasi muda di Afrika Selatan yang memiliki kekebalan tubuh tinggi sehingga hanya mengalami gejala ringan. Bahkan, mungkin kita perlu mengasumsikan tingkat keparahan varian Omicron sama dengan varian lainnya," kata Florian Krammer, profesor vaksinologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York dikutip dari Express.
Meskipun gejala varian Omicron ini mirip flu, tingkat infeksi varian Omicron yang tinggi bisa mengakibatkan sejumlah besar orang menjalani rawat inap di rumah sakit.
Baca Juga: Gara-Gara Virus Covid-19 Omicron Jumlah Peserta G20 di Bali Berkurang
Penelitian dari Universitas Oxford dan di tempat lain menunjukkan bahwa efek vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer berkurang secara signifikan terhadap varian Omicron.
Para peneliti di Oxford menggunakan sampel darah yang dikumpulkan dari peserta studi Com-COV2 yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 untuk melakukan uji netralisasi menggunakan isolat virus Omicron.
Saat ini, mereka menemukan tidak ada bukti varian Omicron ini meningkatkan potensi infeksi parah, rawat inap atau kematian pada orang yang sudah vaksinasi. Tapi, dua dosis vaksin Covid-19 dinilai kurang efektif melawan varian Omicron dibandingkan varian Delta.
Penelitian telah menunjukkan bahwa efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian Omicron akan meningkatkan dengan suntikan booster vaksin Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja