Suara.com - Benjolan di leher seringkali ditemukan pada anak. Namun dokter dari RSUP Hasan Sadikin Bandung, dr. Nur Suryawan, SpA(K), mengungkap jika jarang ditemukan keganasan dalam kasus tersebut.
Sekitar 80-90 persen, kata dr. Nur Suryawan, benjolan di leher anak bersifat jinak. Penyebabnya adalah kelainan bawaan dari lahir, atau tumor jinak.
"Selain karena kelainan bawaan atau tumor jinak, benjolan di leher anak yang bukan merupakan keganasan bisa disebabkan oleh peradangan atau infeksi," jelas dia dalam sebuah webinar yang dihelat Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) bersama RSCM dan Rumah Sakit Kanker Dharmais, belum lama ini.
Limfadenopati, tambah dia, adalah pembesaran kelenjar getah bening di leher yang disebabkan infeksi, misalnya infeksi bakteri Staphylococcus, infeksi kuman TB, infeksi virus, jamur, serta infeksi pada penyait Kawasaki.
"Hanya 9-15% yang merupakan keganasan, yakni kanker kelenjar getah bening, leukemia, atau kanker kelenjar tiroid," ungkap dr. Nur Suryawan.
Lantas, bagaimana cara membedakannya? Jika ditekan terasa nyeri, biasanya disebabkan peradangan atau infeksi. Dokter nantinya akan memberikan antibiotik. Jika dengan antibiotik 2-7 hari benjolan mengecil dan hilang, berarti penyebabnya memang infeksi.
Namun, bila tidak mengecil dengan antibiotik dan membesar dengan cepat, maka perlu diperiksa lagi karena mengarah pada keganasan. Biasanya ini akan disertai gejala lain yaitu demam hilang timbul, nyeri, pucat, anemia, yang juga merupakan tanda-tanda leukemia.
Tanda lainnya ialah penurunan berat badan, keringat malam, benjolan di leher yang juga ada pembesaran kelenjar getah bening lainnya seperti di ketiak, lipatan selangkangan, dan lokasi kelenjar lainnya, berukuran lebih dari 3 cm, serta ada massa tiroid di tengah leher.
Ia pun memperingatkan agar anak dapat segera dibawa ke dokter untuk diperiksa lebih jauh jika tanda bahaya di atas terjadi pada anak.
Baca Juga: Waspada! Meski Bukan Kanker Tiroid, Benjolan di Leher Tetap Bisa Ganggu Kesehatan
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis