Suara.com - Update Covid-19 global per Minggu (19/12) pukul 07.30 WIB menunjukkan kasus positif infeksi virus corona mencapai 274,51 juta, bertambah 554.843 kasus dalam 24 jam terakhir.
Di waktu yang sama, kematian bertambah sebanyak 5.115 jiwa. Sehingga total kematian pasien Covid-19 saat ini telah lebih dari 5,36 juta jiwa.
Dalam sepekan, kasus positif Covid-19 secara global meningkat 3 persen, sesuai catatan data pada situs worldometers. Amerika Serikat dan Inggris menjadi dua negara yang melaporkan kasus positif mingguan terbanyak.
Peningkatan kasus positif diperkirakan akibat sebaran virus corona varian omicron yang makin meluas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat varian tersebut telah dilaporkan di 89 negara hingga Sabtu, 18 Desember.
Jumlah kasus Covid-19 varian omicron juga makin meningkat dua kali lipat selama 1,5-3 hari kemarin di sejumlah daerah akibat penularan komunitas.
"Omicron menyebar dengan cepat di negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi. Tetapi tidak jelas apakah ini karena kemampuan virus untuk menghindari kekebalan, peningkatan transmisi bawaan atau kombinasi keduanya," kata WHO dikutip dari Channel News Asia.
WHO menetapkan varian omicron sebagai variant of concern pada 26 November, dua hari setelah varian tersebut terdeteksi di Afrika Selatan. Namun hingga saat ini diakui masih banyak yang belum diketahui tentang varian omicron, termasuk tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.
"Data keparahan klinis omicron masih terbatas. Lebih banyak data diperlukan untuk memahami profil keparahan dan bagaimana tingkat keparahan dipengaruhi oleh vaksinasi dan kekebalan yang sudah ada sebelumnya," kata WHO.
WHO memperingatkan, kasus positif yang meningkat begitu cepat berisiko sebabkan kapasitas di rumah sakit penuh dan menyebabkan tenaga kesehatan kewalahan.
Baca Juga: Lebih dari 100 Orang Positif, Pesta Fans Taylor Swift Jadi Sumber Penularan Covid-19
"Rawat inap di Inggris dan Afrika Selatan terus meningkat. Mengingat jumlah kasus yang meningkat pesat, ada kemungkinan banyak sistem perawatan kesehatan menjadi kewalahan dengan cepat," pesan WHO.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor