Suara.com - Beberapa ilmuwan merekomendasikan makan berat 3 kali dan snack 3 kali sehari untuk tubuh yang sehat. Tapi, ada pula yang menyarankan tidak makan sama sekali atau berpuasa demi kesehatan tubuh.
Karena, puasa salah satu ibadah umat Muslim yang juga memberikan banyak manfaat kesehatan tubuh. Seorang dokter di Yunani pun merekomendasikan pasien dengan penyakit tertentu untuk berpuasa.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, beberapa efek berpuasa selama 3 hari pada tubuh secara keseluruhan.
1. Tubuh memperbarui sel-selnya lebih cepat
Puasa juga membantu tubuh memperbarui sel-sel kulit lebih cepat, sehingga bisa mempercapat penyembuhan masalah kulit.
Tubuh akan mulai memperbarui sel-selnya setelah 18-20 jam puasa dan puncaknya setelah 48-72 jam. elanjutnya, proses pembaruan sel juga dapat melindungi diri dari penyakit Alzheimer dan jantung.
2. Menurunkan tekanan darah tinggi
Puasa juga membantu menurunkan tekanan darah yang menjadi salah satu pemicu penyakit serius. Orang dengan tekanan darah tinggi bisa menjalani metode ini untuk menurunkan tekanan darahnya selama berada di bawah pengawasan medis.
3. Meningkatkan metabolisme
Baca Juga: Varian Omicron Mengancam Dunia, "Booster" Vaksin Moderna Disebut Efektif Menangkal
Hormon insulin dan leptin memainkan peran penting dalam metabolisme tubuh. Insulin membantu menyimpan nutrisi dari aliran darah, sedangkan leptin berfungsi sebagai hormon yang menimbulkan rasa kenyang.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa bisa membuat tubuh Anda lebih sensitif terhadap hormon ini. Tingkat sensitivitas yang lebih tinggi meningkatkan efektivitas hormon ini, sehingga tubuh bisa mengurangi gula darah dan mencegah obseitas.
4. Mencegah penyakit kronis
Puasa menahan minum bisa membantu menurunkan risiko penyakit kronis, termasuk diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa minum juga bisa menekan gen yang terlibat dalam pertumbuhan sel kanker. Sehingga proses kemoterapi lebih efektif.
5. Meningkatkan fungsi otak
Puasa pertama kali diresepkan sebagai pengobatan untuk epilepsi lebih dari 2.000 tahun yang lalu.Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa puasa membantu menjernihkan pikiran, merangsang indera dan fungsi otak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?