Suara.com - Beberapa waktu lalu Nia Ramadhani akhirnya buka suara mengenai alasannya memakai sabu-sabu. Perilaku itu ternyata berawal dari meninggalnya sang ayah di tahun 2014.
Istri Ardi Bakrie ini mengaku bahwa sebenarnya ia sangat merasa kehilangan. Terlebih ia baru dapat bertemu ayahnya tiga tahun sebelum almarhum meninggal.
Perasaannya semakin memburuk ketika salah seorang teman mengatakan bahwa Nia Ramadhani tidak sepantasnya bersedih, mengingat ia dianggap sudah memiliki segalanya.
"Jawaban yang saya dapat dari teman saya, Nia malu lah untuk sedih karena hidup kamu banyak orang yang pengen. Banyak yang harus disyukuri. Saya terkenal, saya punya suami, punya 3 anak, hidup di keluarga terpandang ga patut sedih," ujar Nia di depan hakim.
Ia mengaku lebih terpuruk dan berpikir bahwa menjadi seorang Nia Ramadhani adalah sebuah kutukan.
"Saya ga bisa sedih. Saya harus happy terus. Saya ga boleh kasih lihat bahwa saya benar-benar kehilangan belahan jiwa saya papa saya itu," tambahnya.
Orang yang sedang berduka memang berjuang dengan banyak emosi intens dan menyakitkan, seperti depresi, kemarahan, rasa bersalah, dan kesedihan mendalam.
Jadi, memberi dukungan merupakan salah satu hal yang sangat mereka perlukan. Namun, caranya dalam memberi dukungan juga perlu diperhatikan.
Cara Berbicara dan Mendengarkan Orang yang Sedang Berduka
Baca Juga: Kerajaan Kutai Kartanega Ing Martadipura Berduka, Ratu Raden Aida Amidjoyo Meninggal Dunia
Menurut laman Help Guide, tidak boleh memaksa orang yang berduka untuk terbuka dengan kita. Sebaliknya, katakan kepada mereka bahwa kita akan mendengarkan kapan saja saat mereka ingin membicarakan rasa kehilangannya.
Selain itu, kita juga bisa melakukan hal-hal berikut ini:
- Akui situasinya
Caranya dengan mengatakan sesuatu yang sederhana seperti, "Aku mendengar bahwa ayahmu meninggal." Kata ini dapat menunjukkan bahwa kita terbuka untuk berbiacara tentang perasaan mereka.
- Ekspresikan kekhawatiran
Misalnya dengan mengucap, "Aku turut berdukacita atas hal yang terjadi pada kamu."
- Biarkan yang berduka berbicara tentang bagaimana orang yang mereka cintai meninggal
Mereka mungkin perlu menceritakan kisah itu berulang kali, terkadang dengan detail yang sangat kecil. Sabar. Mengulang cerita adalah cara memproses dan menerima kematian.
Ketika menceritakan kembali, rasa sakit berkurang, dan dengan sabar mendengarkan dan penuh kasih, kita membantu kesembuhan mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?