Suara.com - Infeksi musiman, seperti flu, pada anak-anak terkadang dianggap sebagai hal yang normal. Seperti yang dikatakan banyak dokter bahwa antibodi anak terbentuk ketika tubuh mereka memerangi serangkaian kuman.
"Kita semua dilahirkan ke dunia ini dengan sistem kekebalan yang belum berpengalaman," kata profesor pediatri di University of Maryland, Charles Shubin.
Selain itu, beberapa kebiasaan sehat juga bisa berfungsi sebagai penambah kekebalan bagi anak, seperti makan sayuran, tidur yang cukup, dan menjaga kebersihan tangan sebelum makan.
Berdasarkan laman Parents, berikut cara untuk meningkatkan sistem kekebalan anak:
1. Konsumsi buah dan sayuran
Wortel, kacang hijau, jeruk, dan stroberi, mengandung fitonutrien karotenoid yang dapat menguatkan kekebalan dengan cara meningkatkan produksi sel darah putih yang melawan infeksi dan interferon, antibodi yang melapisi permukaan sel.
Studi menunjukkan asupan kaya fitonutrien juga dapat melindungi terhadap penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung di masa dewasa.
2. Menjaga waktu tidur yang cukup
Studi menunjukkan kurang tidur dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit dengan mengurangi sel pembunuh alami.
Baca Juga: Sempat Ingin Akhiri Hidup, Begini Kondisi Anak Panti Asuhan Korban Kekerasan Seksual
Anak-anak memiliki waktu tidur lebih banyak. Bayi mungkin memerlukan 16 jam waktu tidur setiap hari, balita harus memiliki 11 hingga 14 jam, dan anak-anak prasekolah membutuhkan 10 hingga 13 jam.
“Jika anak Anda tidak bisa atau tidak mau tidur siang, cobalah untuk menidurkannya lebih awal,” kata direktur Pusat Pendidikan dan Penelitian Anak Holistik di Rumah Sakit Anak, di Boston, Kathi Kemper.
3. Memberi ASI kepada bayi
ASI mengandung antibodi penambah kekebalan dan sel darah putih. Kandungan itu menjaga mereka dari infeksi telinga, alergi, diare, pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar ibu menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan.
4. Berolahraga bersama keluarga
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental