Suara.com - Membuat status penyakit COVID-19 dari pandemi menjadi endemik merupakan target pemerintah Indonesia tahun depan. Bagaimana cara mendapatkanya?
Menurut Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB), salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mencegah lonjakan kasus COVID-19.
"Titik penting Indonesia tahun depan dapat berpeluang besar masuk status endemik COVID-19 adalah jangan sampai ada lonjakan atau ledakan kasus pada akhir tahun dan awal tahun depan," kata Ketua Umum PDIB dr James Allan Rarung, mengutip ANTARA.
Untuk itu, protokol kesehatan COVID-19 harus dijalankan secara konsisten dan disiplin untuk mencegah penularan COVID-19 di tengah masyarakat.
Warga harus senantiasa menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Masyarakat juga harus menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian dari gaya hidup di masa pandemi COVID-19
Penerapan protokol kesehatan tersebut harus dipantau dengan baik untuk mendorong masyarakat tetap konsisten melaksanakan protokol kesehatan.
Dengan pengawasan terus-menerus dan terkoordinasi baik antara pemerintah pusat dan daerah serta peran serta masyarakat, maka diharapkan bahwa lonjakan kasus COVID-19 tidak terjadi.
James menuturkan jika tidak ada lonjakan kasus dan Indonesia terus berada dalam status level 1 COVID-19 serta capaian vaksinasi COVID-19 secara merata sudah mencapai kurang lebih 70 persen, termasuk booster.
Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, KDRT di Soloraya Meningkat 35 Persen
Level 1 berarti Indonesia tidak dalam kondisi krisis COVID-19 sekarang ini. Kondisi di mana kasus COVID-19 bertahan baik dan cenderung tidak mengalami tren lonjakan harus dipertahankan, sebagai upaya dalam pengendalian kasus COVID-19.
"Diharapkan pada 2022 negara Indonesia akan dalam kondisi endemik COVID-19 dan selanjutnya dapat memulihkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," katanya.
Berita Terkait
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Ulasan City of Ash and Red, Novel Thriller Psikologis yang Menyesakkan
-
Review Film Eddington: Paranoia Massal dan Satir Gelap Ala Ari Aster
-
KPK Usut Bansos Presiden: Berani Bidik 'Ikan Paus' Korupsi atau Berhenti di Eselon Bawah?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah