Suara.com - Virus corona Omicron telah menyebar di seluruh dunia, dan sebanyak 89 negara sudah mencatat adanya penularan varian satu ini, termasuk Indonesia. Namun, pengetahuan tentang strain ini masih terbatas.
Satu hal yang jelas selama beberapa minggu terakhir ini adalah bagaimana Omicron berbeda dari jenis virus corona aslinya.
Tetapi, ada satu informasi tambahan tentang Omicron, yakni diperkirakan dapat berinkubasi lebih cepat, sekitar tiga hingga lima hari.
Masa inkubasi merupakan periode antara hari pertama terkena virus hingga munculnya gejala, lapor Independent.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan gejala infeksi Omicron membutuhkan waktu sekitar dua hari hingga dua minggu untuk muncul.
"Analisis terbaru dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris menunjukkan jarak antara infeksi dan penularan mungkin lebih pendek untuk varian Omicron daripada varian Delta," jelas sekretaris kesehatan Inggris Sajid Javid.
Hal ini menjelaskan mengapa virus menyebar begitu cepat. Sebab, pendeknya masa inkubasi memberi penderita sedikit waktu untuk mengetahui bahwa mereka telah terinfeksi dan mengalami peningkatan kadar virus di dalam tubuhnya.
Jadi, kecil kemungkinannya untuk memperingatkan orang lain bahwa seseorang positif Covid-19, memasuki isolasi, dan mencegah penularan.
"Masa inkubasi yang lebih pendek membuat virus jauh, jauh, jauh, lebih sulit dikendalikan," imbuh ahli epidemiologi Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Jennifer Nuzzo.
Baca Juga: Omicron Sudah Masuk Indonesia, KSP: Bila Ada Kasus, Micro Lockdown jadi Kebijakan Efektif
Aspek lain dari Omicron yang membuatnya berpotensi lebih sulit untuk dideteksi daripada jenis lainnya adalah gejalanya agak berbeda dari tiga indikator utama Covid-19 seperti batuk, demam, dan hilangnya indera perasa atau penciuman.
Tanda-tanda peringatan dini untuk varian baru ini justru seperti tenggorokan gatal, nyeri punggung bawah, hidung meler atau tersumbat, sakit kepala, nyeri otot dan kelelahan, serta bersin dan berkeringat di malam hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Perjalanan Spiritual dan Mental, Gilang Juragan 99 Tuntaskan Chicago Marathon
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri