Suara.com - Pernahkah Anda merasakan perut terasa keras dan tidak nyaman? Kondisi ini sebenarnya cukup sering terjadi dan dialami banyak orang.
Jika hanya terjadi sementara atau dalam waktu singkat, maka tak perlu dikhawatirkan, sebaliknya jika berkepanjangan ada baiknya Anda berkunjung ke dokter. Tapi setidaknya Anda harus tahu kira-kira penyebab perut terasa keras ini.
Berlangsung Sementara Akibat Makanan atau Minuman
Biasanya perut terasa keras diakibatkan oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi. Baik memiliki kandungan yang kontradiktif sehingga menimbulkan gas, atau porsi yang terlalu banyak sehingga memenuhi bagian perut.
Penyebab perut terasa keras ini bisa hilang dalam waktu singkat, dan tak perlu dikhawatirkan. Namun bisa jadi ketika perut keras dalam waktu yang lama, disebabkan oleh hal lain yang patut diwaspadai.
Penyebab Perut Terasa Keras yang Patut Diwaspadai
Ketika perut terasa keras dalam waktu yang lama, dan rasa tak nyaman muncul, mungkin saja beberapa hal ini bisa jadi pemicunya.
1. Konstipasi
Konstipasi atau dikenal juga dengan istilah sembelit adalah kondisi susah buang air besar yang melanda seseorang, sehingga tumpukan sisa pencernaan gagal dikeluarkan dengan lancar. Perut akan terasa sangat penuh dan tak nyaman untuk beraktivitas.
Baca Juga: Ingin Mencoba Istirahat dari Media Sosial? Ikuti Tips Ini
2. Kondisi Hamil
Well, cukup jelas mengapa perut terasa keras ketika kondisi hamil, karena ada janin yang tengah berkembang di dalam bagian perut. Meski memang tidak terlalu tampak pada dua bulan pertama, kondisi perut keras akan dialami dalam waktu yang lebih panjang pada ibu hamil.
3. Masalah pada Usus
Bisa berupa gangguan di usus besar atau radang, masalah pada usus juga bisa menjadi pemicu terjadinya perut keras. Pasalnya, proses pencernaan akan terganggu sehingga makanan dan sisa-sisa makanan tidak dapat disalurkan dengan lancar ke tahap pembuangan.
4. Gastritis
Gastritis juga bisa jadi salah satu penyebab perut terasa keras. Lambung yang mengalami peradangan dan disebabkan oleh bakteri jahat, membuat perut keras kemudian disertai rasa nyeri. Tentu saja, Anda dianjurkan segera ke dokter ketika merasakan gejala demikian.
Berita Terkait
-
Ingin Mencoba Istirahat dari Media Sosial? Ikuti Tips Ini
-
5 Makanan Tinggi Tiramin yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Keju
-
Muncul Kasus Omicron Transmisi Lokal, Bagaimana Langkah Pemerintah?
-
Penyaluran Vaksin Booster Baru Dikebut Setelah Pria Asal Medan Terpapar Varian Omicron
-
Daftar Kasus Medis Teraneh di 2021, dari Lidah Kuning hingga Cincin Tembaga di Mata
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja