Suara.com - Satgas Covid-19 mencatat bahwa kasus baru infeksi virus corona di Indonesia terus turun selama 23 minggu berturut-turut. Sejak puncak gelombang kedua Covid-19 yang terjadi pada Juli lalu, hingga saat ini kasus baru harian turun hingga 99,6 persen.
Juru bicara Covid-19 pemerintah prof. Wiku Adisasmito mengatakan, rata-rata kasus harian saat ini bahkan jauh lebih rendah dibandingkan penambahan kasus positif pada Januari 2021. Juga lebih rendah dibandingkan sebelum adanya linjakan pertama yang terjadi pada akhir Desember 2020 hingga Januari 2021.
"Artinya, jika kita mencapai 100 persen penurunan dari puncak atas tertinggi tersebut atau 0,4 persen lagi, maka tidak ada lagi penambahan kasus positif dan kita bisa bebas dari Covid-19," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/12/2021).
Perbaikan tren kasus Covid-19 saat ini juga terlihat dari penurunan jumlah kasus aktif dan angka kematian. Di sisi lain, angka kesembuhan terus meningkat.
Pada gelombang kedua Juli lalu, kasus aktif Covid-19 di Indonesia sempat mencapai angka tertinggj hingga 18,84 persen. Saat ini, kasus aktif tercatat hanya sebanyak 0,11 persen. Sementara persentase kesembuhan yang pernah berada pada angka terendah yaitu 79,28 persen, telah berhasil ditingkatkan kembali menjadi 96,51 persen, tutur Wiku.
Angka kematian juga sudah menurun drastis dengan hanya mencapai 8 orang per hari, bahkan pernah sangat rendah yaitu 1 kematian dalam sehari pada 28 November lalu.
"Meskipun angka kematian sudah berhasil ditekan hingga sangat kecil, nyawa tetaplah nyawa yang tidak tergantikan. Meskipun hanya satu saja orang yang meninggal," ujar Wiku.
"Dan angka kematian sejak awal pandemi hingga saat ini sudah terdapat 144.063 orang yang meninggal akibat Covid. Ini adalah angka yang sangat besar," ujarnya.
Data Satgas Covid-19 per Selasa (28/12) pukul 17.00 WIB tercatat total kasus di seluruh Indonesia telah lebih dari 4,26 juta dengan 144.071 kematian. Sebanyak 4,11 juta kasus telah dinyatakan sembuh. Hingga saat ini masih ada 4.614 orang masih positif Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Film Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga Ajarkan Slamet Rahardjo Arti Keluarga
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis