Suara.com - Varian Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan telah menyebar ke sejumlah negara hingga menyebabkan lonjakan kasus infeksi yang pesat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan varian Omicron ini bisa menimbulkan risiko yang cukup besar dan memberikan tekanan berat pada sistem perawatan kesehatan.
Karena itu, semua orang perlu mewaspadai varian Omicron tersebut. Para ahli tetap menyarankan semua orang untuk tetap melakukan protokol kesehatan ketat, meskipun gejala varian Omicron ini mirip flu biasa.
Saat ini, varian Omicron sudah menyebar cukup pesat di sebagian besar negara. Peningkatan kasus varian baru virus corona ini meningkatkan kekhawatiran yang meluas.
Tapi dilansir dari Times of India, para ahli dan lembaga kesehatan telah mengaitkan varian baru virus corona ini dengan infeksi ringan. Sehingga, hanya sedikit laporan kasus kematian akibat varian Omicron di sejumlah negara.
Meski begitu, WHO terus menyarankan semua orang untuk menganggap serius varian Omicron tersebut dan jangan menyepelekan gejala ringannya.
Para dokter telah mendata gejala umum varian Omicron. Menurut aplikasi ZOE COVID Study Inggris, berikut ini gejala umum varian Omicron.
- Demam ringan
- Tenggorokan gatal
- Pilek
- Bersin
- Nyeri tubuh
- Kelelahan
- Keringat malam
Selain itu, dua gejala tidak biasa varian Omicron muncul belakangan ini, yakni mual disertai muntah dan kehilangan nafsu makan.
Studi ZOE ini juga menemukan gejala varian Omicron pada kulit, yakni ruam kulit. Sebelumnya, ruam kulit telah dikaitkan sebagai gejala virus corona Covid-19.
Baca Juga: Rahasia di Balik Virus Corona Omicron Terungkap Melalui Mikroskop
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa ruam kulit itu bisa menjadi tanda peradangan yang dipicu oleh virus SARS-CoV-2. Setelah itu, ruam kulit harus dianggap sebagai gejala utama virus corona yang perlu diwaspadai.
Selain ruam kulit, jari tangan dan kaki akibat virus corona Covid-19 yang dikenal sebagai chilblain juga termasuk salah satu gejala virus corona ini pada kulit.
Kondisi ini bisa menyebabkan benjolan merah dan ungu pada jari tangan dan kaki, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan gatal.
Ada dua jenis ruam kulit lain yang juga dikaitkan dengan virus corona Covid-19, yakni ruam jenis gatal-gatal dan ruam jenis biang keringat.
Ruam ini bisa muncul berupa benjolan yang bisa memudar dan gatal. Ruam ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, terutama siku, lutut, punggung tangan dan kaki.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global