Suara.com - Penggunaan telemedicine atau konsultasi medis secara daring makin banyak akses oleh masyarakat sejak terjadinya pandemi Covid-19. Kontrol kesehatan tetap bisa dilakukan dari rumah bagi orang-orang yang merasa khawatiran datang ke rumah sakit karena takut tertular infeksi virus corona.
Tetapi, kemudahan itu ternyata tidak selalu dirasakan oleh dokter. Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Umum Menteng Mitra Afia (RSU MMA) Jakarta dr. Ambun Suri, MARS., telemedicine sebenarnya lebih cocok digunakan bagi pasien kronis yang sudah punya rekam jejak penyakit.
"Pasien kronis yang sudah mempunyai rekam medik, sudah punya data lab, itu sebetulnya mudah karena biasanya dokter sudah punya data basic dari pemeriksaan di rumah sakit," kata dokter Ambun ditemui di klinik Halomed RSU MMA, Cikini, Jakarta, Selasa (4/1/2022).
Sementara untuk pemeriksaan pasien dengan penyakit akut, atau yang baru pertama kali mengalami gejala, akan sulit ditegakkan diagnosis yang tepat. Karena belum ada pemeriksaan fisik secara langsung juga dokter tidak memiliki rekam medis pasien tersebut.
"Kalau pasien mengeluh pusing, sakit kepala, tanpa diperiksa, itu dokter sulit. Misalnya pemeriksaan tensi nggak ada, pemeriksaan jantung dengan cara stetoskop itu nggak ada. Jadi intinya pemeriksaan telemedicine itu alternatif di era pandemi. Ideal adalah pemeriksaan langsung," ujarnya.
Rekam jejak medis juga akan memudah dokter untuk menentukan apakah pasien perlu melakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan atau tidak. Selain itu, pengawasan kondisi kesehatan juga bisa lebih terukur.
"Memang telemedicine lebih mudah untuk pasien kronis, bukan bagi yang baru pertama kali kena gejala. Misalnya mengeluh sakit perut itu kan macam-macam akibatnya. Bisa sakit perut karena ingin bab atau karena terlalu lama menahan kencing, ada banyak penyebabnya. Bisa karena jantung ataupun sakit maag, jadi manfaat dalam telemedicine karena pandemi sebagai alternatif saja," tuturnya.
Berita Terkait
-
Beda Kasus Ijazah Jokowi vs Gibran: Bapak-Anak Terus Disentil Geng Roy Suryo dan Dokter Tifa
-
Ijazahnya Dipertanyakan, Jawaban Gibran Soal Lapangan Pekerjaan Sempit Jadi Sorotan
-
Dokter Tifa Tak Bosan 'Senggol' Gibran, Kini Sindir Keras Kuliah di Singapura: Di Ruko Sebelah Mana?
-
Nikita Mirzani Kembali Serang dr Reza Gladys: Minta Ganti Rugi Ratusan Miliar!
-
Drama Gugatan Rp114 Miliar: Nikita Mirzani Bikin Pengacara Reza Gladys Pusing: Jangan Main Gantung
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!