Suara.com - Psikopat dan sosiopat adalah salah satu istilah dalam ilmu psikologi populer yang sering digunakan untuk mendeskripsikan gangguan mental umum.
Untuk mengetahui apa bedanya, studi dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders pada tahun 2013 menjelaskan bagaimana sosiopat dengan psikopat adalah dua tipe gangguan mental yang berada di bawah naungan Antisocial Personality Disorder (ASPD).
Mengutip dari Hello Sehat, kedua kelompok gangguan mental ini sama-sama memiliki sifat penipu dan manipulatif. Individu dengan psikopat atau sosiopat, pada umumnya berperilaku kasar bahkan kadang condong ke arah kriminal.
Namun, mereka yang mengalami gangguan mental ini juga cenderung beraksi menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Mengutip dari WebMD, seorang dengan kepribadian psikopat tidak memiliki hati nurani. Jika mereka berbohong atau mencuri uang, mereka tidak akan merasakan keraguan dalam moral mereka.
Sementara orang dengan sosiopat biasanya masih memiliki hati nurani, meski mereka cenderung lemah. Ketika melakukan tindakan kejahatan seperti pencurian, mereka akan merasa bersalah dan menyesal. Tapi tidak menutup kemungkinan, mereka akan melakukannya lagi.
Menurut penulis The Midas Complex, Aaron Kipnis PhD, sosiopat dan psikopat tidak memiliki empati, sehingga sangat sulit untuk memahami bagaimana perasaan orang lain.
Bahkan orang psikopat disebut kurang menghargai orang lain, dan mereka akan menggunakan objek untuk mendapatkan keuntungannya sendiri.
Masalah gangguan mental ini sering ditemukan lewat film dan acara TV di mana sosiopat dan psikopat digambarkan sebagai penjahat yang bisa membunuh orang lain.
Tetapi di kehidupan nyata, beberapa orang dengan gangguan kepribadian antisosial bisa melakukan kekerasan, meski sebagiannya tidak melakukannya.
"Buruknya, mereka punya sikap yang dingin," ungkap Aaron Kipnis.
Baca Juga: 6 Fakta Aron Ashab yang Jadi Korban Kekerasan Kakak Selama 15 Tahun
Selain itu, mengutip dari Halodoc, seorang sosiopat umumnya sulit berbaur dengan masyarakat. Mereka sangat acuh dan tidak peduli dengan orang lain, sehingga sering terlihat menarik diri dari lingkungan sekitarnya.
Namun bagi orang yang psikopat, mereka lebih mudah berbaur dan menempatkan dirinya dalam lingkungan sosial.
Tindakan mereka justru tidak kelihatan, selain dianggap sebagai orang yang normal. Bahkan, kecerdasannya dalam memikat dan memanipulasi kerap bikin orang lengah.
Bagaimana, sudah tau perbedaan antara psikopat dengan sosiopat?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda