Suara.com - Satgas Covid-19 menyebut pencegahan penyebaran varian Omicron melibatkan banyak faktor. Tak cuma protokol kesehatan dan karantina, akurasi alat diagnostik atau tes Covid-19 juga penting untuk diperhatikan.
Menurut juru bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, jangan sampai alat tes Covid-19 yang tidak akurat menjadi penyebab lolosnya pasien Omicron.
"Karenanya, munculnya varian Omicron pun seyogyanya menjadi pelajaran bagi dunia dan Indonesia untuk terus memantau akurasi alat uji diagnostik yang beredar," kata Wiku mengutip situs resmi Satgas Covid-19.
Saat ini Indonesia menggunakan setidaknya 2 jenis alat uji yaitu rapid antigen yang banyak digunakan untuk keperluan skrining, dan uji berbasis NAAT seperti PCR, LAMP dan TCM yang banyak digunakan sebagai alat peneguhan diagnosa.
Sebagai informasi tambahan, varian Omicron merupakan varian yang memiliki tingkat mutasi yang tinggi pada gen bagian S atau spike. Yang mana hal ini berdampak pada kemampuan deteksi alat uji diagnostik terutama yang menggunakan target gen S untuk mendeteksi virus.
Varian Omicron, ternyata berdampak terhadap hasil alat uji tersebut. Pertama pada rapid test antigen. Hal ini merujuk pernyataan dari berbagai organisasi kesehatan seperti WHO, CDC dan FDA di Amerika serta publikasi ilmiah terkini seperti Poudel S dan kawan-kawan, Fere VM dan kawan-kawan pada Desember 2021.
Mereka menyebutkan kemampuan rapid antigen dalam mendeteksi varian Omicron masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Karena metode ini masih bisa mendeteksi adanya infeksi namun akurasinya bisa berkurang.
Kedua, alat uji berbasis NAAT seperti PCR, LAMP, dan TCM yang bekerja dengan mendeteksi material genetik dari virus. Sejak awal pandemi, organisasi kesehatan dunia menyarankan alat uji berbasis NAAT yang memiliki target gen lebih dari 1. Mengingat mudahnya virus COVID-19 bermutasi dan menghasilkan varian baru.
Dalam kasus Omicron yang memiliki banyak perubahan pada gen S, penggunaan alat uji NAAT yang hanya menargetkan gen s berpotensi gagal dalam mendeteksi varian Omicron. Sedangkan alat uji NAAT yang menargetkan lebih dari satu gen disamping gen S dapat memunculkan hasil terdeteksi pada gen lainnya namun gagal mendeteksi gen S.
Baca Juga: Disiplin Protokol Kesehatan, Guru dan Orangtua Wajib Jadi Satgas 3M
Hasil NAAT yang demikianlah yang disebut dengan S Gene Target Failure (SGTF) atau S Gene dropout.
"Penting untuk diingat, tes NAAT yang hasilnya gagal mendeteksi gen S atau SGTF tersebut belum tentu merupakan varian Omicron dan tetap harus dilanjutkan dengan sekuensing atau lebih dikenal dengan WGS," tegasnya.
Berita Terkait
-
Diam-diam Donald Trump Pernah Kirim Tes COVID-19 kepada Vladimir Putin
-
Dharma Pongrekun: Mengapa Tes PCR Harus Dicolok-colok ke Hidung?
-
RSDC Wisma Atlet Kemayoran Resmi Ditutup Hari Ini, Nakes dan Relawan Purna Tugas
-
Satgas Covid-19: Subvarian XBB Merebak, Prokes Liburan Akhir Tahun Harus Diperketat
-
Cegah Varian XBB Meluas, Reisa Broto Minta Tes Covid-19 Kembali Digalakkan
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang