Suara.com - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen sudah dimulai di sejumlah provinsi. Terkait hal ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta sekolah untuk memerhatikan aspek kesehatan di ruang kelas, terutama soal ventilasi udara.
Ketua Satgas COVID-19 IDAI dr. Yogi Prawira mengatakan sampai hari ini kelas-kelas yang ada di sekolah Indonesia masih memiliki kapasitas ruang yang terbatas, namun harus menampung siswa sebanyak 30 hingga 40 orang.
Hal ini menyebabkan menyebabkan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak yang seharusnya mencapai satu hingga dua meter tak bisa dijalankan dengan maksimal. Apalagi, pada anak-anak yang memiliki sifat aktif atau sering lupa akan disiplin memakai masker, mencuci tangan maupun jaga jarak (3M).
"Masalah ventilasi itu yang sebenarnya kita sudah belajar banyak. Jelas bahwa ventilasi alami itu yang paling utama," kata , mengutip ANTARA.
Selain itu, dia juga menyayangkan adanya ventilasi udara yang buruk dan tidak dipersiapkan sejak jauh-jauh hari oleh pihak sekolah dapat membuka risiko penularan karena sirkulasi udara tidak dapat berjalan dengan baik akibat adanya ruang tertutup ataupun penggunaan AC.
"Kenapa tidak selama sekian waktu ini dipersiapkan? semua itu yang sekarang menjadi pertanyaan bagi sekolah-sekolah yang semua bangunannya tertutup atau full AC. Itu seharusnya sudah dilakukan semacam mitigasi bagaimana seandainya boleh masuk," tegas dia.
Padahal, sirkulasi udara yang baik dapat membantu mengurangi risiko anak tertular COVID-19. Bahkan, terdapat sekolah yang abai dan tidak memasang exhaust yang diminta oleh para orang tua murid hingga hari ini. Akibatnya, banyak sekolah yang lebih memilih menggunakan jendela mati atau pakem.
Dengan demikian, dia meminta kepada pihak sekolah untuk menyikapi hal tersebut sebaik mungkin, supaya dapat melindungi semua anak dari penularan COVID-19, khususnya dalam lingkungan sekolah.
"Sayangnya, kalau untuk membuat kebijakan masih belum juga 'hatam' setelah dua tahun ini. Saya rasa, waktunya untuk orang tua, sekolah dan semua pemangku kepentingan untuk memberikan asupan (pengetahuan) terkait hal ini," kata dia.
Baca Juga: Pelaksanaan PTM, IDAI Soroti Ventilasi Udara Kelas yang Buruk Pengaruhi Penularan COVID-19
Di kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso meminta kepada orang tua siswa untuk menjadi lebih aktif dalam memonitor setiap kegiatan anak, termasuk protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah.
Apabila orang tua menemukan adanya sirkulasi udara yang tidak berjalan baik atau protokol 3M tak berjalan dengan seharusnya, orang tua dapat mengajukan aduan tersebut melalui nomor pengaduan terkait PTM yang disediakan oleh pemerintah, yakni melalui nomor 085775368500.
Piprim juga setuju bila sekolah harus serius dalam memperhatikan ventilasi udara agar sirkulasi yang baik terjadi dalam ruang tertutup. Selain itu, ada baiknya bila pihak sekolah juga ikut melakukan surveillance, sehingga dapat terlihat apakah ada penularan. Tentunya dengan tidak menyembunyikan anak yang mengalami batuk atau pilek.
Dalam kesempatan itu, ia mempertegas bahwa pihaknya sama sekali tidak menolak bila PTM dijalankan sesuai kebijakan pemerintah. Namun, ia menyarankan agar PTM dijalankan pada kondisi yang tepat dan terus disiplin protokol kesehatan karena anak lebih penting dari apapun.
"Kita harus aktif jadi orang tua, ini mesti menjadi asupan ke pihak sekolah, bahkan ke pemerintah. IDAI tak anti-PTM, tapi harus dengan kondisi yang tepat," ujar dia.
Berita Terkait
-
CERPEN: Mata Bulat Dia
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan
-
5 Smartwatch Murah untuk Anak Sekolah, Sudah Dilengkapi Fitur SOS dan Tahan Air
-
Liburan Sekolah Seru! Intip Keceriaan Dunia Tayo The Little Bus yang Baru Hadir di Bintaro
-
Saat Sekolah Jadi Ajang Konten: Tren Makeup di Kalangan Pelajar Tuai Pro Kontra
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental