News / Nasional
Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:10 WIB
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Bonnie Triyana, mengajak para orang tua agar tidak membiarkan anak-anak mereka putus sekolah. (Ist)
Baca 10 detik
  • Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, menyerukan orang tua cegah putus sekolah saat reses di Pandeglang, Banten, 20 Desember.
  • Bonnie menyatakan faktor ekonomi menjadi penyebab utama tingginya angka putus sekolah nasional 7,1 juta orang.
  • Program Indonesia Pintar (PIP) adalah dana negara untuk mendukung siswa bersekolah sesuai jenjang pendidikan masing-masing.

Suara.com - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Bonnie Triyana, mengajak para orang tua agar tidak membiarkan anak-anak mereka putus sekolah.

Ajakan itu disampaikan Bonnie Triyana saat kegiatan reses dan penyaluran aspirasi pendidikan Program Indonesia Pintar (PIP) di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (20/12).

“Pesan saya kepada seluruh orang tua, jangan sampai anak-anak kita putus sekolah. Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan keluarga,” ujar Bonnie di hadapan orang tua siswa dan pihak sekolah.

Bonnie menyampaikan angka anak putus sekolah sangat tinggi berdasarkan laporan Kemendikdasmen mencapai 7,1 juta orang, khusus di Pandeglang angkanya mencapai 7.193 orang.

Bonnie menegaskan negara punya kewajiban untuk menekan angka tersebut. PIP merupakan bentuk kepedulian sekaligus tanggung jawab negara agar anak-anak tetap bersekolah meski menghadapi keterbatasan ekonomi.

Menurutnya, faktor ekonomi masih menjadi alasan utama anak terpaksa meninggalkan bangku sekolah.

“Bayangkan jika anak-anak menyerah pada keadaan ekonomi keluarga, membantu orang tua bekerja, dan akhirnya tidak melanjutkan sekolah. Padahal dunia kerja justru membutuhkan sumber daya manusia yang berpendidikan,” katanya.

Bonnie menjelaskan bantuan PIP diberikan sesuai jenjang pendidikan, yakni siswa SD sebesar Rp450 ribu per tahun, SMP Rp750 ribu per tahun, dan SMA/SMK sebesar Rp1,8 juta per tahun. Ia menegaskan dana tersebut berasal dari anggaran negara.

“Dana Program Indonesia Pintar ini bukan uang pribadi dan bukan uang partai, melainkan uang negara yang berasal dari pajak rakyat dan dikembalikan lagi kepada rakyat untuk pendidikan anak-anak,” ujarnya.

Baca Juga: Tokoh NU Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Dosanya Lebih Banyak!

Bonnie juga mengingatkan agar bantuan PIP dimanfaatkan sesuai peruntukannya, seperti membeli seragam, sepatu, tas, dan perlengkapan sekolah lainnya. Ia menegaskan tidak boleh ada pungutan atau imbalan dalam proses pencairan bantuan.

“Saya datang langsung ke sini untuk memastikan bantuan benar-benar diterima dan dimanfaatkan dengan baik. Tugas kami di DPR bukan hanya menyusun anggaran, tetapi juga mengawasi pelaksanaannya,” kata Bonnie.

Sementara itu, perwakilan pihak sekolah dari SDN Sumber Jaya 1 menyampaikan bahwa bantuan aspirasi pendidikan yang difasilitasi Bonnie telah dirasakan manfaatnya secara nyata oleh siswa dan orang tua.

“Hingga sekarang, kami telah menerima hampir 500 bantuan aspirasi pendidikan. Seluruhnya kami kelola secara bertanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar perwakilan sekolah.

Ketua DPC Kabupaten Pandeglang PDI Perjuangan, Yari Muradi, juga mengapresiasi kehadiran langsung Bonnie di Kecamatan Sumur.

Ia menilai langkah tersebut menunjukkan komitmen wakil rakyat dalam mengawal pendidikan masyarakat.

Load More